Sejarah Sepeda Motor Royal Enfield di Industri Otomotif Dunia
Namun, melansir dari laman Royal Enfield, Sabtu (19/6/2021), Inggris yang saat itu terlibat dalam Perang Dunia I, menyebabkan penurunan produksi pada semua jenis sepeda motor RE.
Perusahaan memutuskan membatasi pertumbuhan mesin ini, dan hanya menjual sepeda motor yang berjumlah paling besar, dengan mesin berkapasitas 770cc 6 hp V-twin.
Pada 1928, RE mulai mengadopsi tangki bahan bakar di jok untuk menggantikan flat tanks yang sudah kuno. RE juga termasuk salah satu perusahaan manufaktur yang mengganti sistem jeruji depan dari desain Druid, menjadi centre-sprung girder forks.
Di tahun 1930, RE memulai bisnisnya dengan sebelas model yang beragam, mulai dari 2-tak 225cc Model A sampai dengan 976cc V-twin Model K.
Mesin berkapasitas 350cc dan 500cc dengan side-valve dan Overhead Valve (OHV) yang dilengkapi dengan lubrikasi dry-slump, juga ikut diproduksi.
Pada tahun 1932, RE melahirkan sepeda motor legendaris bernama Bullet. Sepeda motor ini pertama kali ditampilkan pada bulan November 1932 di Pameran Sepeda Motor Earls Court di London.
Terdapat tiga versi mesin yang tersedia yaitu dengan kapasitas: 250, 350, dan 500cc. Semuanya dilengkapi dengan mesin inclined ‘sloper’, persneling pada pijakan kaki, dan piston bertekanan tinggi.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada 1935, Cecil Barrow, pembalap motor yang mengendarai mesin Bullet berkapasitas 500cc pada lomba balap motor Isle of Man TT, mencapai finish di urutan ke-8, dengan rata-rata kecepatan 74 mph.