Spesifikasi Mercy BJ Habibie Disita usai Dibeli Ridwan Kamil Rp2,6 Miliar

JAKARTA, iNews.id - Mobil Mercedes-Benz Presiden Ke-3 Indonesia BJ Habibie ramai menjadi perbincangan. Mobil Mercy yang memiliki nilai historis tersebut disita Komisi Pemberatnasan Korupsi (KPK) 

Usu punya usut, mobil tersebut dibeli Ridwan Kamil dai putra BJ habibie, Ilham Akbar Habibie (IAH). Mobol tersebut dibeli Ridwan Kamil seharga Rp2,6 miliar, tapi belum lunas. 

Baca Juga

Presiden Prabowo Dijemput Mobil Termewah China Hongqi L5, Intip Spesifikasinya

Ilham mengatakan mobil itu dibeli RK dengan skema cicilan. Mantan Gubernur Jawa Barat itu baru membayar Rp1,3 miliar. Tapi, mobil tersebut sudah diganti warna oleh Ridwan Kamil.

Mobil itu adalah Mercedes-Benz 280 SL yang merupakan bagian dari seri W113. Mobil ini pertama kali diperkenalkan di ajang Geneva Motor Show, pada Maret 1963.

Baca Juga

Harga Mobil China Cenderung Murah, Gaikindo Angkat Suara! 

Mobil ini memiliki keunikan atap yang bisa dilepas pasang, sebagai opsi berkendara bagi pemiliknya. Bentuk atap berjuluk "Pagoda" yang melengkung ke dalam pada bagian tengahnya dianggap menyerupai kuil-kuil yang ada di Asia.

Baca Juga

Dongkrak Penjualan Mobil, Pemerintah Harusnya Berikan Insentif terhadap Kendaraan TKDN Tinggi

Mobil ini menggunakan mesin 2,8 liter inline-six dan merupakan varian terkuat dari seri W113. Suspensi independen, rem cakram elektrik, fitur keselamatan, dan interior nyaman berbahan kulit berkualitas tinggi, mobil ini dengan cepat menjadi Mercedes-Benz yang populer.

Sebagai informasi, Mercy eks BJ Habibie diakui Ilham awalnya berwarna silver. Lalu, RK menggantinya menjadi warna biru dan dikabarkan saat ini sedang berada di bengkel. Tapi belum diketahui apakah mobil tersebut sedang direstorasi atau hanya disimpan.

Baca Juga

Penjualan Mobil Thailand Disalip Malaysia, Begini Kondisi Indonesia

Dilansir berbagai platform jual beli mobil, Mercedes-Benz 280 SL "Pagoda" dijulai mulai Rp1,3 miliaran. Nilai sejarah membuat harga mobil eks BJ Habibie naik dua kali lipat dari harga pasaran.

Editor: Dani M Dahwilani