Suara Buatan Mobil Listrik Porsche Ditolak Otoritas Eropa, Ini Sebabnya

JAKARTA, iNews.id - Mobil listrik tidak menghasilkan suara layaknya mobil konvensional. Dari situ tidak heran jika banyak pabrikan mobil dunia berlomba-lomba membuat suara buatan buat mobil listrik mereka.

Tak terkecuali Porsche yang sudah berhasil membuat suara buatan agar mobil listrik mereka tidak bisu seperti mobil-mobil listrik lainnya. Mereka bahkan sangat percaya diri suara palsu mobil listrik mereka sangat merdu.

Baca Juga

PO Bus Pariwisata Ini Punya Inovasi Baru, Ada Lampu Sorot untuk Memandu Penumpang

Dikutip dari Energy Portal, Senin (18/9/2023), suara tersebut bahkan bisa dibandingkan dengan simfoni kelima buatan Beethoven. Hanya saja mereka justru langsung kecewa ketika suara buatan mobil listrik itu didaftarkan ke European Union Intellectual Property Office (EUIPO) atau Badan Kekayaan Intelektual Uni Eropa.

Penolakan terjadi karena menurut EUIPO suara buatan yang didaftarkan Porsche kurang rumit dan tidak khas. Selain itu yang paling penting, suara buatan itu tidak dihasilkan oleh kendaraan listrik itu sendiri.

Baca Juga

8 PO Bus dengan Penggemar Terbanyak di Sosial Media

“Suara yang didaftarkan tidak realistis, meniru suara mesin pembakaran internal yang berakselerasi hingga mencapai kecepatan yang diinginkan,” tulis EUIPO dalam dokumen yang mereka keluarkan.

“Namun, permasalahan mendasarnya bukanlah apakah konsumen akan merasakan suara mesin atau tidak, namun apakah suara tersebut akan memungkinkan masyarakat terkait untuk membedakannya dengan mobil lain,” tulis dokumen yang sama.

Baca Juga

Bikin Ngiler PO Bus, Tentrem Rilis Bodi Bus Mewah Avante Grand Captain Bersasis Volvo B11R Euro 5

Penolakan yang dialami oleh Porsche justru bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada BMW. Perusahaan berlogo putih dan biru itu justru berhasil mendaftarkan suara buatan kendaraan listrik mereka di EUIPO.

Penolakan ini tentu mengecewakan bagi Porsche. Perusahaan mobil asal Jerman itu awalnya berharap suara buatan mobil listrik itu bisa mendapat merek dagang.

Dari situ suara buatan itu akan digunakan dalam berbagai produk seperti mobil listrik, model, atau mainan.

Disebutkan Energy Portal keputusan itu menyoroti tantangan dalam merek dagang suara dan perlunya kekhasan dan keunikan. Apalagi wilayah Eropoa memang menuntut adanya suara buatan di mobil listrik.

Meski ditolak, Porsche tetap mendaftarkan suara tersebut sebagai merek dagang di Jerman. Tidak jelas apakah mereka akan mengajukan banding atas keputusan tersebut atau mencari opsi lain untuk melindungi dan mengaitkan merek mereka dengan suara mesin unik mobil listrik mereka.

Editor: Ismet Humaedi