Tanda-Tanda Kampas Rem Habis, Hati-Hati bila Ada Bunyi Mendecit
JAKARTA, iNews.id - Rem merupakan komponen kendaraan yang memiliki fungsi sangat krusial. Sebab itu, kondisi rem harus diperhatikan terutama di bagian kampas.
Jika kampas rem habis atau melampaui masa pakai sebaiknya ganti yang baru. Bila dibiarkan sangat berbahaya, fungsi pengereman menjadi tidak optimal dan rem blong, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.
Di samping itu, bila kampas rem dibiarkan aus bisa menyebabkan piringan (disc brake) dan komponen lain pada rem rusak, sehingga biaya perbaikan jadi lebih mahal.
Untuk itu, kenali tanda-tanda kampas rem mobil habis. Dilansir dari laman Auto2000, berikut ulasannya:
1. Terdengar Suara Berdecit
Jika mendengar bunyi suara berdecit saat menginjak pedal rem pertanda kampas rem mobil mulai habis. Bunyi yang dihasilkan layaknya suara gesekan logam atau besi. Hal itu disebabkan karena kampas rem yang sudah habis hanya meninggalkan bagian besi. Segera periksakan ke bengkel mengenai keluhan tersebut.
2. Pedal Rem Bergetar saat Diinjak
Ciri-ciri yang menjadi pertanda kampas rem mobil habis adalah rem bergetar saat diinjak. Ini disebabkan kampas rem permukaannya tidak lagi rata.
Hingga akhirnya rem tidak bisa mencengkeram piringan dengan sempurna. Hasilnya terjadi getaran saat pedal rem diinjak. Ini tentu mengurangi menyamanan dalam berkendara.
3. Menekan Pedal Rem Terlalu Dalam
Tidak hanya kampas rem depan yang habis. Kampas rem tromol roda belakang juga bisa habis. Bila suda habis biasanya pengemudi harus menekan pedal rem lebih dalam agar kecepatan mobil berkurang dan berhenti tepat waktu.
Ini dikarenakan rem tromol memiliki pegas pengembali. Jadi sejauh apa pun piston mobil bergerak, pasti akan kembali ke posisi semula secara otomatis.
4. Rem Tidak Pakem
Rem menjadi tidak pakem merupakan ciri-ciri umum yang paling terasa kampas sudah habis. Tenaga pengereman sudah pasti menjadi kurang maksimal.
Bila demikian segera pergi ke bengkel untuk mengganti kampas rem. Kampas rem yang baru akan mengembalikan performa pengereman lebih baik.
Editor: Dani M Dahwilani