Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ratusan Sopir Truk Tambang Blokade Jalan Parung Panjang, Protes Aturan Jam Operasional
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap Ini Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Polisi Beberkan Pelanggaran Sopir Truk

Kamis, 21 November 2024 - 10:47:00 WIB
Terungkap Ini Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Polisi Beberkan Pelanggaran Sopir Truk
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 B. (Foto: Istimewa/Jasa Marga)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 B. Hasilnya, ada faktor kelalaian pengemudi truk yang memicu kecelakaan.

Brigjen Pol Raden Slamet mengatakan dari hasil pemeriksaan ditemukan faktor dominan penyebab kecelakaan tersebut adalah kelalaian sopir mengemudikan kendaraan, terutama pada saat melintasi jalur turunan panjang.

"Faktor utama adalah pengemudi yang menggunakan gigi persneling tinggi saat melintas di jalur turunan panjang. Akibatnya, pengemudi hanya mengandalkan rem untuk memperlambat kendaraan, tanpa memanfaatkan engine brake atau gigi rendah yang seharusnya digunakan untuk menurunkan kecepatan," kata Brigjen Pol Raden Slamet dikutip dari laman Korlantas Polri.

Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan pengemudi truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Pengemudi truk dengan nomor polisi B 9440 JIN atas nama Rouf ini diketahui tidak memperhatikan rambu lalu lintas yang mengharuskan penggunaan gigi rendah di jalur turunan panjang.

"Rambu-rambu tersebut sudah ada, namun pengemudi tidak mengindahkan dan terus menggunakan gigi persneling besar, yang justru memperburuk kondisi kendaraan," ujar Brigjen Pol Raden Slamet.

Dari hasil investigasi ditemukan Rouf mengabaikan indikator peringatan pada dashboard. Itu menunjukkan tekanan udara dalam sistem pengereman tidak mampu bekerja optimal.

"Meskipun sudah ada alarm yang berbunyi di dashboard, yang menandakan penurunan tekanan udara mengganggu kemampuan rem, pengemudi tidak segera melakukan tindakan yang diperlukan," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut