Tesla Bakal Investasi di Malaysia, Indonesia Gimana?
JAKARTA, iNews.id– Tesla terus melebarkan sayapnya di kawasan Asia. Setelah berinvestasi di India, kini produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu akan merapat ke Malaysia. Nantinya, mereka akan berinvestasi untuk membangun pabrik yang menyuplai mobil listrik ke seluruh dunia.
Dikutip dari The Star, Senin (10/7/2023), Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dijadwalkan bakal bertemu CEO Tesla Elon Musk, pada pekan depan. Pertemuan itu akan membahas sejumlah langkah strategis di Negeri Jiran.
“Elon Musk telah meminta bertemu pekan depan untuk berdiskusi dengan saya, kemungkinan dia meningkatkan investasinya di Malaysia,” kata Datuk Seri Anwar.
Disebutkan pula bahwa Malaysia membutuhkan lebih banyak investor baru untuk meningkatkan pendapatannya dan mengurangi hutang. Dengan hadirnya investor baru dapat membantu menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Tengku Datuk Seri Zafrul Aziz sebelumnya mengatakan bahwa kementeriannya telah menyetujui aplikasi Tesla untuk mengimpor kendaraan listrik baterai (BEV) ke Malaysia.
Datuk Seri Zafrul mengatakan bahwa Tesla akan mendirikan kantor pusat di Malaysia. Bahkan, mereka akan memperkenalkan “experience centers” Tesla, pusat layanan, dan membangun jaringan “Supercharger”.
Kehadiran Tesla di Malaysia diharapkan dapat menciptakan kesempatan kerja yang terampil dan memiliki pendapatan lebih baik. Diharapkan juga dapat meningkatkan partisipasi perusahaan lokal di ekosistem Tesla, baik di dalam negeri maupun global.
Semakin dekat ke Indonesia, bagaimana kelanjutan kerja sama yang pernah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Hingga saat ini, belum ada kabar lanjutan mengenai investasi yang akan dilakukan Tesla di Indonesia. Mengingat sebelumnya mereka dikabarkan bakal membangun pabrik mobil listrik dan baterai di Tanah Air.
Namun, Luhut menegaskan belum bisa menjelaskan secara detail kepada publik seperti apa diskusi yang terjalin antara Indonesia dengan Tesla. Pasalnya, itu bersifat NDA (Non-Disclosure Agreement).
“Tapi saya masih NDA dengan mereka, jadi saya nggak boleh cerita sama kalian (publik), apa yang sedang kita selesaikan dengan mereka. Tapi saya yakin mereka pasti dayang ke kita (Indonesia),” ujar Menko Marves.
Editor: Ismet Humaedi