Tips Aman Mengendarai Mobil saat Cuaca Panas Ekstrem, Jangan Sampai Ban Kurang Angin
JAKARTA, iNews.id- Kondisi cuaca panas belakangan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini juga berdampak bagi pengendara mobil pribadi terhadap opini yang berkembang di publik bahwa ban dapat meleleh saat cuaca panas ekstrim seperti cuaca saat ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa tingkat kelembaban di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini cukup tinggi karena secara geografis, Indonesia dikelilingi lautan yang hangat dan terletak di wilayah tropis dengan pemanasan dari sinar matahari yang tinggi.
Menurut sejumlah penelitian, ban dapat mulai melunak pada suhu sekitar 50-60 derajat celcius. Hal itu pun bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis karet tertentu yang digunakan, ketebalan ban, dan lamanya paparan panas.
Mengacu pada faktor-faktor tersebut, menunjukkan bahwa perawatan yang tepat dapat memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara sehari-hari, termasuk saat berkendara di cuaca dengan suhu panas yang cukup tinggi.
“Meskipun ban tidak dapat meleleh karena cuaca panas terik dengan sejumlah faktor, namun ban tetap harus dirawat. Penting untuk memastikan tekanan angin dicek secara berkala sesuai standar tekanan angin yang ada pada masing-masing model mobil. Kondisi ideal pengecekan tekanan angin adalah pada saat dingin. Tekanan ban yang tinggi berpotensi membuat ban lebih rentan bocor dan pecah,” ujar Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (24/10/2023).
Fisa menambahkan bahwa untuk setiap kenaikan suhu sebesar satu derajat celcius, ban mobil memperoleh kenaikan tekanan sebesar 2-3 psi (pon per inci persegi). Untuk setiap penurunan satu derajat celcius, ban Anda kehilangan tekanan sekitar 2-3 psi. Selain itu, ban bisa kehilangan sekitar satu psi setiap bulannya.
Fisa juga mengungkapkan bahwa faktor utama adalah karena tekanan angin yang rendah atau di bawah standar. “Mengemudi dengan ban bertekanan udara rendah dapat menyebabkan pembangkitan panas yang lebih di dalam ban akibat adanya defleksi, ditambah lagi dengan suhu yang tinggi saat cuaca panas ekstrim sehingga menimbulkan risiko dan berpotensi pecah ban,” ujarnya.
Lalu, ban apa yang terbak di saat cuaca panas ekstrim? Ban terbaik untuk iklim panas adalah ban musim panas (summer) atau ban segala musim (all season), karena dirancang tahan terhadap suhu tinggi (heat resistance) dan mempertahankan umur telapak yang panjang.
Berikut tips dari Bridgestone Indonesia bagi pengendara mobil selama cuaca panas ekstrim.
• Berhati-hatilah terhadap ban kurang angin (underinflation)
Karena cuaca panas akan meningkatkan tekanan pada ban Anda, wajar jika pengguna mobil pribadi bertanya, ‘Berapa seharusnya tekanan ban dalam cuaca panas?’ Umumnya, pengguna mobil pribadi berasumsi bahwa ban yang tekanan anginnya kurang, lebih aman untuk dikendarai selama musim panas karena udara panas dapat meningkatkan tekanan ban. Itu adalah asumsi yang berbahaya. Mengemudi dengan ban yang tekanan anginnya kurang bukanlah ide yang baik, terutama di cuaca panas ekstrim seperti saat ini. Tanpa tekanan udara yang tepat, komponen internal ban, seperti baja, komposit, dan karet, akan lebih lentur. Akibatnya, ban dapat mengalami kerusakan internal, mengalami peningkatan panas, dan menjadi lebih lemah serta lebih rentan terhadap ledakan.
Jika memiliki rencana berkendara jarak jauh saat cuaca sangat panas di luar, ada baiknya untuk selalu memeriksa tekanan ban saat posisi mobil berhenti.