Tips Berkendara Bawa Anak Anti-Drama, Ini Harus Diperhatikan agar Tidak Tantrum

JAKARTA, iNews.id – Tips berkendara membawa anak anti-drama alias anti-tantrum sangat penting diketahui para orang tua, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Perjalanan bersama si kecil kerap diwarnai dengan drama dan tantrum mendadak yang bisa mengganggu konsentrasi di jalan.

Namun, dengan persiapan matang dan strategi cerdas, pengalaman berkendara bisa tetap nyaman dan menyenangkan.

Baca Juga

Perang Harga Mobil Listrik Picu Krisis Besar, Industri Otomotif China di Ujung Tanduk

Dalam keterangan persnya Hyundai membagikan tips agar anak tidak tantrum selama perjalanan, sebagai berikut:

1. Buat Suasana Kabin Nyaman

Baca Juga

Viral Mobil Terpendek di Dunia Setipis Kulit Pisang, Netizen Dibikin Melongo

Salah satu kunci utama menghadapi tantrum anak saat di mobil adalah menciptakan zona nyaman di dalam kabin. Area baris belakang bisa disulap menjadi “calm down corner” sederhana. Bantal kecil, boneka kesayangan, dan buku gambar bisa jadi media distraksi yang efektif.

Kabin kendaraan yang lega dan ruang penyimpanan yang cukup, perlengkapan anak bisa disusun rapi dan mudah dijangkau. Ini penting agar orang tua tidak panik saat harus mengambil sesuatu untuk menenangkan anak. Ruang aman ini tetap harus dalam pengawasan agar perjalanan tetap aman.

Baca Juga

Jadi Kasus Pertama di Dunia, BYD Ungkap Temuan Awal Insiden Asap pada Mobil Listrik Seal

2. Siapkan Camilan

Tips berkendara membawa anak anti-drama juga mencakup urusan perut si kecil. Tantrum karena lapar bisa dicegah dengan menyiapkan “snack station” kecil di mobil. Gunakan cup holder dan kotak penyimpanan untuk menyimpan camilan favorit anak di tempat yang mudah dijangkau.

Baca Juga

Menjajal 2 Mobil Listrik Bertenaga Buas BYD Seal dan Sealion 7 di Sirkuit Mandalika, Begini Performanya

Camilan sehat seperti biskuit, buah potong, atau roti bisa membantu menjaga mood anak tetap stabil selama perjalanan. Pastikan tidak ada makanan yang mudah tumpah agar mobil tetap bersih. Kuncinya adalah mengenali kebiasaan makan anak dan mengantisipasinya.