Kenalan dengan Rangka eSAF BeAt dan Vario yang Viral Berkarat hingga Patah
JAKARTA, iNews.id– Belakangan ini viral di media sosial bagian tengah atau dek motor skutik Honda BeAT patah. Ini diakibatkan rangka yang berkarat hingga keropos, sehingga tak dapat menahan beban motor.
Kualitas yang buruk dari rangka terbaru pengembangan Honda, eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) diduga jadi penyebabnya. Pasalnya, usai kejadian banyaknya rangka yang patah, sejumlah pemilik Honda BeAT mengalami masalah yang sama, yakni keropos.
Melansir laman resmi Astra Motor, proses pembuatan rangka eSAF tidak dilakukan secara sembarangan. Rangka ini diproduksi di kawasan MM2100 Cikarang, Jawa Barat, dengan menggunakan teknologi terbaru.
Rangka eSAF dibuat dengan menggunakan lembaran pelat baja yang kemudian di-press dan dilas menggunakan alat las laser yang diklaim dapat meminimalisir deformasi. Berbeda dengan rangka motor lainnya yang menggunakan pipa.
Penggunaan teknologi rangka baru eSAF diklaim membuat motor semakin ringan, lincah, dan nyaman untuk dikendarai. Hal ini juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar serta performa yang dihasilkan.

Rangka eSAF juga dapat memberikan pemanfaatan ruang lebih besar pada bagasi, karena bodi yang semakin efisien. Untuk Honda Genio, kapasitas bagasinya mencapai 4 liter, dan kapasitas tangki bahan bakarnya sebesar 4,2 liter.
Dodi Sutriadi, GM Plant AHM Cikarang menjelaskan penggunaan teknologi rangka eSAF dapat membuat pengendara lebih aman, nyaman, dan motor terasa ringan. Ini juga dapat memberikan handling yang nyaman.
“Proses produksi sepeda motor Honda selalu mengedepankan kualitas sehingga rangka eSAF yang dihasilkan mampu menyuguhkan stabilitas handling dan kenyamanan yang maksimal bagi pengendara Honda,” kata Dodi dalam siaran pers.
Mengenai serangkaian rangka motor Honda BeAT yang patah, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Octavianus Dwi Putro mengatakan perlu ada investigasi untuk mengetahui penyebab rangka keropos.
“Kita melihatnya mesti case by case ya. Itu kasusnya dilaporkan saja, nanti kita akan dalamin lebih lanjut. Karena sejauh ini tidak ada keluhan yang berarti mengenai hal itu dari konsumen-konsumen yang lain. Jadi mungkin mesti dilihat setiap kasusnya,” ujar Octa di ICE BSD City, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Menurut Octa, rangka keropos bisa terjadi akibat pemakaian. Misalnya mereka yang tinggal di daerah pantai, sehingga motor kerap terkena air laut. Oleh sebab itu, perlu diperiksa kembali apa penyebab terjadinya rangka keropos.
“Beberapa perlu ada investigasi lebih lanjut, kaitannya sama QC (pengecekan kualitas), kita akan tangani. Jadi tergantung kasusnya. Kalau misalkan mengenai frame patah sementara pas dilihat karena pemakaian, karena dekat pantai atau laut, nah itu banyak case-nya. Makanya saya nggak bisa ngomong,” ucapnya.
Editor: Ismet Humaedi