Populasi Masih Rendah, Pasar Motor Listrik Bekas di Indonesia Belum Terbentuk
JAKARTA, iNews.id – Motor listrik semakin populer di Indonesia dan model yang ditawarkan semakin beragam dari sejumlah produsen. Namun, pasar motor listrik bekas di Tanah Air belum terbentuk. Lantas apa permasalahannya?
Sekretaris Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Abdullah Alwi mengatakan populasi motor listrik yang beredar menjadi faktornya. Selain itu, masyarakat saat ini masih banyak memilih menunggangi motor listrik baru sehingga pasar bekasnya belum terbentuk.
“Motor bensin ada 130 juta unit, beda jauh dari motor listrik. Kalau dicari di marketplace ada, orang jual perorangan juga ada. Tapi kalau kita ngomongin yang baru 75 ribu, tertutup sama jumlah motor bensin lah,” kata Abdul di Jakarta Pusat, belum lama ini.
“Jadi, orang biasanya jual-beli motor listrik secara personal. Lagipula masih baru, Anggap saja baru 2020 populernya. Jadi masih pada senang (pakai motor listrik),” ujarnya.
Namun, Abdul yakin pasar motor listrik bekas di Indonesia akan terbentuk dalam waktu dekat. Tetapi, itu juga perlu dibarengi populasinya yang harus mendekati angka penjualan motor bensin.
Menurut Abdul, motor listrik tidak akan mengalami penurunan dari segi kualitas karena tidak banyak komponen seperti motor konvensional. Motor listrik hanya perlu peremajaan baterai agar bisa kembali ke kondisi semula.
“Pada prinsipnya, motor listrik kalau diganti baterainya ya segar lagi. Tapi kembali lagi ke jenis motornya, ada motor-motor yang low dan high end. Kalau high end pasti sekennya orang mau beli. Apalagi kalau aftersales dan sparepart-nya terjamin. Karena ketika rusak, dia tetep bisa benerin,” ujarnya.