Terkait Keamanan, Ini Alasan Motor Listrik Polytron Pilih Gunakan Baterai LFP
Head of Design, Quality and Assurance EV Polytron, Josaphat Bagus Purnama menjelaskan, casing ini dirancang dengan sertifikasi IP67, membuat baterai tahan terhadap air, banjir, dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Pada sisi elektronik, baterai dilengkapi Battery Management System (BMS) lengkap dengan sensor temperatur, sistem pemutusan arus otomatis ketika terjadi overcharge atau over-discharge, serta mekanisme cell balancing untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.
Selain itu, Polytron menyoroti banyaknya produk motor listrik di pasaran yang masih menggunakan baterai rakitan dengan standar keamanan rendah. Beberapa ditemukan tidak memiliki perlindungan mekanik yang memadai, tidak tahan air, tidak dilengkapi pendinginan yang memadai, serta tidak memiliki sertifikasi keselamatan apa pun.
Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika motor mengalami benturan, tertusuk benda tajam, atau terendam air. Polytron berharap edukasi ini dapat membantu konsumen lebih cermat dalam menilai kualitas baterai sebelum membeli motor listrik.
Polytron menjelaskan perbandingan baterai LFP dengan Graphene Lead Acid yang masih digunakan di beberapa tipe kendaraan listrik. Meski disebut-sebut sebagai baterai teknologi baru, baterai Graphene Lead Acid memiliki waktu pengisian jauh lebih lama, efisiensi lebih rendah, tingkat self-discharge lebih tinggi, serta bobot yang jauh lebih berat dibandingkan LFP.
Sementara itu, LFP unggul dalam efisiensi energi, kemampuan fast charging, durabilitas, serta stabilitas jangka panjang. Dari sisi keamanan maupun performa, LFP tetap menjadi pilihan terbaik untuk kendaraan listrik modern.
“Di Polytron, keselamatan pengguna motor listrik tidak pernah menjadi area kompromi. Kami memilih cell LFP bersertifikasi yang lolos pengujian paling ketat, termasuk nail penetration test, untuk memastikan ketahanan mereka bahkan dalam skenario kecelakaan ekstrem. Kami percaya bahwa industri kendaraan listrik hanya bisa berkembang jika pengguna merasa aman dan percaya dengan teknologinya,” ujar Josaphat.
Editor: Dani M Dahwilani