3 PO Bus Tak Berumur Panjang Sempat Jadi Idola di Masanya
JAKARTA, iNews.id - Moda transportasi darat angkutan bus di Indonesia saat ini sedang alami perkembangan. Namun, tak sedikit juga Perusahaan Otobus (PO) yang sulit bertahan akibat banyak hal, termasuk finansial.
PO bus di Indonesia terus mempercantik diri dengan meremajakan armada mereka demi memanjakan penumpang. Hal ini yang membuat perusahaan-perusahaan kecil tak mampu mengikuti persaingan dan terpaksa menghentikan operasinya.
Salah satu yang membuat sebuah PO bus memiliki banyak penumpang adalah armada bus yang menjanjikan. Memiliki tampilan yang bagus akan memberikan mereka kenyamanan dan ketenangan di sepanjang perjalanan.
Jika menggunakan armada yang sudah berumur, maka penumpang cenderung akan menghindarinya. Pasalnya, mereka berpikir itu merupakan bus tua yang bisa saja mogok dan alami kecelakaan sewaktu-waktu.
Namun, ada juga PO bus yang harus mengakhiri perjalanannya akibat sang pendiri sudah meninggal dunia. Lantas PO apa saja yang tak memiliki umur panjang? Berikut deretannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Bagi warga Bogor dan sekitarnya, pasti sudah akrab dengan salah satu bus legendaris satu ini. Didirikan oleh Rudi Tehamirjaya pada pertengahan 1960-an dengan membuka trayek Bogor-Tanjung Priok, PO Indah Murni menjadi andalan masyarakat Kota Hujan.
Namun pada 2017, sang pendiri tutup usia yang juga membuat PO ini harus berhenti beroperasi hingga saat ini. Namun, beberapa unit masih tersimpan di dalam garasi tua miliknya seperti yang dapat dilihat pada kanal YouTube Mas Amar.
2. PO Deborah

Perusahaan otobus satu ini merupakan andalan warga Depok yang ingin beraktivitas di Jakarta. PO Deborah merupakan pemain trayek Angkutan Dalam Kota Antar Provinsi (AKDP) dengan salah satunya rute Depok-Kalideres.
Sebenarnya, PO Deborah sempat berusaha bertahan dengan menghadirkan bus medium untuk menggantikan bus-bus besar. Pasalnya, bus-bus besar digunakan sebagai angkutan pariwisata untuk jemputan karyawan.

Memiliki ciri khas ambang bunga tulip itu juga sudah tidak terlihat berwara wiri lagi di jalur lintas Pulau Jawa saat ini. PO Purwo Widodo terpaksa mundur untuk mengembangkan usaha transportasi lainnya.
Seperti diketahui, Purwo Widodo Grup memiliki beberapa perusahaan yang juga beroperasi di sektor AKAP, seperti PO Purwo Putro, PO Purwo Widodo Putra, PO Purwo Widodo Mulyo, dan angkutan travel.
Pemiliknya yang sudah tak muda lagi dan minimnya peremajaan bus membuat mereka kalah saing dengan PO lain yang memiliki rute Wonogiri-Jakarta. Padahal, PO Purwo Widodo menjadi salah satu penyedia jasa transportasi yang mengedepanjang kenyamanan.
Editor: Ismet Humaedi