Bukan Batman tapi Kuat Ngalong, Ini Rahasia Sopir Bus Bisa Mengemudi Berjam-jam Tanpa Ngantuk

JAKARTA, iNews.id- Banyak sopir bus kuat membawa mobil berjam-jam hingga malam tanpa ngantuk setiap kali perjalanan jauh. Apa rahasianya hingga mereka kuat seperti kalong?

Istilah ngalong sebenarnya sangat akrab di para sopir taksi dan taksi online. Ngalong digunakan karena para sopir tetap bekerja saat malam hingga pagi tiba tanpa ngantuk bak tokoh animasi, Batman.

Baca Juga

PO Bus NPM Copot Bodi Avante Tentrem Diganti Laksana, Padahal Masih Baru Ada Apa?

Nah, kebiasaan ngalong itu mirip-mirip dengan para sopir bus yang kerap melakoni perjalanan jauh. Mereka bisa tidak mengantuk saat membawa bus hingga ribuan kilometer. Padahal, normalnya setiap malam tiba mereka harusnya mengantuk.

Rahasianya ternyata sangat sederhana yakni manajemen waktu, madu, dan mencegah konsumsi makanan secara berlebihan. Hal itu dijawab oleh salah seorang sopir PO ALS bernama John yang tampil di kanal YouTube Jelajah Ndeso.

Baca Juga

Tak Hanya di Jawa, Persaingan juga Terjadi Antar PO Bus Sumatera dengan Hadirkan Armada Fasilitas Mewah

John mengatakan manajemen waktu sangat penting agar mereka tidak ngantuk saat membawa bus. Jika waktunya harus istirahat dan melakukan penggantian sopir maka mereka harus memanfaatkan kesempatan itu dengan baik.

Baca Juga

Intip PO Bus Aceh Pertama Berikan Layanan Pramugari Cantik, Perjalanan 3 Hari Tiket Rp1,3 Juta

"Tapi saran saya gunakan waktu istirahat untuk istirahat. Jangan langsung tidur. Usahakan tidur ketika kita memang benar-benar sudah mau tidur," kata John.

Selain itu John mengaku mengatur pola makan setiap kali membawa bus. Dia berupaya agar makanan yang masuk ke dalam tubuhnya tidak berlebihan.

Pasalnya perut yang terlalu kenyang justru akan membuat sopir jadi cepat ngantuk. "Usahakan makan secukupnya saja jangan sampai kekenyangan nanti malah ngantuk saat kerja. Perut yang agak lapar itu justru mencegah ngantuk," ucap John.

Lebih lanjut John menganjurkan agar menghindari minuman suplemen atau minuman berenergi. Pasalnya menurut dia minuman jenis itu seperti doping.

Minuman energi justru hanya berupaya menahan kantuk. Begitu efeknya selesai maka rasa kantuk yang muncul juga jadi lebih besar.

"Saya juga tidak minum kopi dan bahkan menurut saya pribadi tidak ngaruh juga untuk tidak ngantuk," ujar John.

Sopir lainnya Eko Wahyudi juga punya pandangan yang sama mengenai minuman berenergi. Dia mengatakan minuman energi memang bisa mencegah ngantuk untuk sementara waktu. Masalahnya ketika ngantuk datang, rasanya jauh lebih berat dari biasanya.

"Jadi lebih berbahaya buat sopir jika efek minuman energi itu habis," kata dia.

Editor: Ismet Humaedi