Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Horor! Tabrakan 4 Kendaraan Tewaskan 63 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Bus Megatrend Milik PO Kurnia Anugerah Pusaka Pensiun, Menyeramkan Dicincang di Gudang Mirip Kuburan Bus

Rabu, 10 Mei 2023 - 15:35:00 WIB
Bus Megatrend Milik PO Kurnia Anugerah Pusaka Pensiun, Menyeramkan Dicincang di Gudang Mirip Kuburan Bus
Bus Megatrend mmilik PO Kurnia pertama kali beroperasi pada 1996 dan sudah sangat lawas sehingga harus dicincang. Foto/Screencapture YouTube Bus TV Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Mencincang bus Megatrend milik Perusahaan Otobus (PO) Kurnia jadi salah satu video yang cukup menyedihkan. Dalam salah satu video yang ada di kanal YouTube Bus TV Indonesia, memperlihatkan dua bus PO Kurnia tersebut dicincang di gudang milik PO Kurnia di Medan, Sumatera Utara.

Gudang milik PO bernama lengkap Kurnia Anugerah Pusaka (KAP) ini berlokasi di wilayah Sei Sikambing, Medan, dan penampakannya sudah seperti kuburan bus-bus yang tidak dipakai lagi oleh PO Kurnia. 

Dalam tayangan video tersebut, diperlihatkan dua bus Kurnia yang tidak lagi terpakai. Kedua bus Megatrend tersebut justru sudah habis dicincang oleh para teknisi gudang PO Kurnia Anugerah Putra.

Padahal sejarah Megatrend sangat membekas di benak para penggemar bus di Indonesia. Diketahui Megatrend adalah panggilan sayang bus OH 1634L Kurnia. Dipanggil Megatrend karena di masanya bus itu memiliki banyak fitur yang istimewa.

Contohnya suspensi udara hingga retarder bermerk Telma untuk membantu bus mengurangi lajunya saat berlari kencang. Bus itu punya julukan lainnya yakni pelor karena larinya terlampau kencang seperti peluru.

Pada awal kemunculannya, Megatrend menggunakan bodi Setra Boxer dari karoseri Rahayu Santosa. Bus itu kemudian berganti jubah Legacy SR1 buatan karoseri Laksana dan Jetliner di karoseri Rahayu Santosa.

Nah kedua bus yang dicincang di gudang PO Kurnia Anugerah Pusaka itu adalah bus Megatrend Legacy dan Megatrend Jetliner. Keduanya memang tergolong lawas jadi sangat wajar jika akhirnya dicincang.

"Kalau sudah pada masanya mereka harus diistirahatkan jadi akhirnya harus dijual. Bus ini juga sudah ada sejak 1996 jadi sudah wajar untuk istirahat," terang pemilik kanal YouTube Bus TV Indonesia.

Biasanya besi-besi yang dicincang dari bus tersebut akan dijual secara kiloan ke penjual besi tua. Tentunya besi yang terurai itu tidak akan pernah lagi terlihat meski punya banyak cerita sukses di dalamnya.
Pada masa kejayaannya, Megatrend ditugaskan untuk melayani kelas tertinggi non Stop atau Super Eksekutif seat 2-1. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk perjalanan Medan-Banda Aceh atau sebaliknya kurang dari 10 jam. Selisih 1-2 jam lebih cepat dari bus-bus lainnya.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut