Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangladesh Ancam India jika Tolak Ekstradisi Mantan PM Sheikh Hasina untuk Dihukum Mati
Advertisement . Scroll to see content

Heboh, Karoseri Laksana Dapat Pesanan 1.000 Unit Bus dari Bangladesh

Jumat, 18 Agustus 2023 - 06:32:00 WIB
Heboh, Karoseri Laksana Dapat Pesanan 1.000 Unit Bus dari Bangladesh
Karoseri Laksana memberikan kejutan mendapat pesanan lebih dari 1.000 unit bus ke Bangladesh. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id – Karoseri Laksana telah menarik perhatian perusahaan otobus (PO) dari luar negeri. Mereka menjadi salah satu perusahaan yang mengekspor bus utuh ke beberapa negara di dunia.

Karoseri Laksana memberi kejutan mendapat pemesanan lebih dari 1.000 unit bus ke Bangladesh. Kualitas bus yang dihasilkan perusahaan karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah itu membuat negara-negara lain kepincut.

Technical Director Laksana Stefan Arman mengungkapkan pihaknya sudah mendapat pesanan sejak 2008 dan mulai mengekspor bus pada 2009.

“Ya kita sih sebenarnya sudah merintis cukup lama. Di 2008 itu kita sempat ada inquiry dari kepulauan Fiji. Nah, kemudian kita tindak lanjuti dan dari situ memang pertamanya sedikit (pemesanannya). Beberapa unit saja, tapi berjalannya waktu itu kita ekspor ke fiji sampai di angka 200 unit,” kata Stefan kepada jurnalis.iNews.id di GIIAS 2023.

Namun, karoseri Laksana sempat terkendala aturan emisi yang ketat di negara-negara tujuan ekspor. Ini membuat pemesanan sempat terhenti, hingga akhirnya Indonesia juga memberlakukan hal yang sama.

“Di Fiji memang ada perubahan standar emisi, di sana harus menggunakan mesin yang emisi gas buangnya sudah Euro 4. Sedangkan di Indonesia belum tersedia, maka dari itu kita kemudian coba cari negara lain untuk bisa ekspor. Setelah itu kita ketemu negara Bangladesh. Di Bangladesh itu kita ekspor dimulai di tahun 2019, 2021, dan 2022,” ujarnya.

Meski mendapat pesanan sampai ribuan unit bus, Stefan mengatakan saat ini karoseri Laksana baru bisa mengekspor sebagian permintaan. Permintaan yang tinggi di Indonesia, serta pandemi Covid-19 menjadi penyebab tersendatnya proses ekspor.

“(Total) yang diekspor sekarang sekitar 220 unit. Saat ini ya, memang kemarin dengan adanya pandemi itu kan memang mempengaruhi industri bus, nggak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia,” kata Stefan.

“Jadi kami vakum pada 2021 satu 2022. Nah baru di 2023 ini memang kita lagi menggodok lagi. Saat ini pun kita juga ada beberapa bus yang sedang kita produksi untuk kita mungkin akan ekspor dalam waktu dekat,” ujarnya.

Untuk mengekspor bus utuh, Stefan mengungkapkan ada tantangan tersendiri karena regulasi keselamatan di Indonesia dan negara lain berbeda. Tetapi, itu bukan menjadi masalah besar bagi karoseri Laksana yang terus meng-update teknologi.

“Ya, karena bus ini kan industri transportasi yang tentu saja berkaitan dengan keselamatan, karena itu transportasi khalayak umum. Jadi ada banyak regulasi-regulasi, baik terkait dimensi dan juga regulasi yang terkait dengan keselamatan yang harus kita comply,” ujarnya.

“Nah, ini yang saya kira salah satu tantangannya yang selalu kita hadapi. Maka dari itu di Laksana ini kita selalu berusaha untuk melengkapi standar dari aspek keselamatan dari produk yang kita produksi,” lanjut Stefan.

Kondisi yang semakin membaik pasca pandemi Covid-19, Stefan mengatakan karoseri Laksana memiliki beberapa proyek baru. Itu juga diperlihatkan dengan peluncuran bodi terbaru, Laksana Legacy SR3 Ultimate.

“Project kita banyak sekali tahun ini. Memang 2023 ini tahun yang sangat luar biasa. Jadi setelah pandemi, memang pada 2022 kita sudah melihat adanya pemulihan tetapi memang belum begitu terasa. Tapi 2023 ini luar biasa,” kata Stefan.

“Jadi kita melihat 2023 ini kita bisa bisa kembali ke masa masa sebelum pandemi ya. Jadi saya kira proyek sangat banyak sekali ya,” ucapnya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut