Indonesia Jadi Pusat Baterai Kendaraan Listrik, Produsen Otomotif Akan Berbondong-Bondong ke Sini
JAKARTA, iNews.id – Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar membangun ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya dengan membangun pabrik baterai kendaraan listrik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia memiliki semua bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan baterai. Pemerintah saat ini sedang berusaha keras membangun ekosistem tersebut.
Indonesia hanya tidak memiliki lithium. Sebab itu, Jokowi mengungkapkan pihaknya sudah berbicara dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese untuk membeli lithium. Apabila ini terjadi, maka Indonesia bisa memproduksi baterai sendiri dan membuat negara lain tergantung pada Indonesia.
“Nikel kita nomor satu, timah nomor dua, bauksit nomor enam, tembaga nomor tujuh dunia, punya semuanya. Membangun ekosistem EV baterai kita hanya kurang lithium. Saya kemarin sudah sampaikan ke Prime Minister Albanese, Australia punya lithium, kita boleh beli dari Australia terbuka, silakan,” kata Jokowi dikutip dari unggahan video Sekretariat Presiden.
Jokowi mengungkapkan, ternyata perusahaan asal Indonesia sudah ada yang memiliki tambang lithium di Australia. Menurutnya, itu merupakan langkah yang sangat strategis, sehingga ekosistem besar bisa segera tercapai.
“Artinya ekosistem ini sudah jadi. Paling sulit adalah mengintregasikannya karena ini ada di tempat-tempat yang berbeda. Ini tidak gampang, sehingga menjadi sebuah ekosistem. Inilah yang terus diupayakan, karena ini yang akan membuat kita lompat menuju ke peradaban lain,” ujar Jokowi.
Dia memperkirakan pada 2026 atau 2027 akan terlihat lompatan ekonomi besar di Indonesia. Menurutnya, produsen otomotif dunia akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia.
“Begitu ini jadi, saya sampaikan kepada Menko Marinves, kepada Menteri Investasi, tidak usah ke mana-mana mau marketing soal investasi. Mereka yang akan datang ke kita. Percaya saya. Mereka yang akan datang ke kita, untuk mencari, untuk beli, baterai EV kita,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini hanya fokus pada satu ekosistem, yakni baterai EV. Dia menjelaskan industri otomotif kendaraan listrik akan menggantikan lebih dari 50 persen permintaan pasar yang ada.
“Begitu ini jadi, saya kemarin hitung-hitungan 60 persen kendaraan listrik akan tergantung kepada EV baterai kita, 60 persen dari pangsa pasar yang ada di dunia. Inilah kekuatan besar kita nanti,” ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani