Industri Otomotif Tumbuh, Manufaktur di Indonesia Ekspansi
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak 2010, sektor industri terus memberikan kontribusi besar pada PDB nasional.
Di saat puncak pandemi pada 2020-2021, sektor industri mencatatkan PDB sebesar Rp2.946,9 triliun pada 2021, meningkat dari 2020 yang mencapai Rp2.760,43 Triliun.
Ekspansi sektor manufaktur di Indonesia pun terus meningkat. Hal tersebut terlihat beberapa kinerja sektor manufaktur yang semakin membaik, seperti PDB, realisasi investasi, capaian ekspor, serapan tenaga kerja dan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur.
Salah satu kontribusi terbesar di sektor industri manufaktur adalah otomotif. Pemerintah mencatat kumulatif jumlah pembelian mobil di dalam negeri (domestik) mencapai 1,048 juta unit, naik 18 persen. Sementara ekspor CBU 473.000 dan CKD mendekati 600.000 unit.
Untuk mendukung percepatan industri perlu didukung sektor-sektor pendukung industri manufaktur. Salah satunya dilakukan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) melalui Nationwide General Manufacture yang diikuti pelaku industri di wilayah Jawa Barat, Banten, dan sekitarnya.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 120 peserta dari berbagai pelaku industri yang membahas berbagai hal. Ini mencakup mulai dari biaya perawatan mesin, mengefisiensikan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas pelaku industri manufaktur.
“Para pelaku industri berbagi pengalaman dan menghadirkan solusi dari setiap permasalahan yang ada di sektor industri manufaktur saat ini. Kami berharap bisa konsisten menghadirkan kegiatan-kegiatan seperti ini,” ujar President Director PT EMLI, Syah Reza dalam keterangan persnya dilansir Senin (27/3/2023).
Dalam kegiatan ini dibahas mengenai perawatan mesin dari para profesional. Hadir pula Equipment Builder, yaitu Krauss Maffei (Plastic Injection Molding) dan Schaeffler (Bearrings).
“Antusiasme pelaku industri cukup tinggi. Kami berusaha menghadirkan materi-materi yang relevan terhadap kondisi dan permasalahan saat ini yang sangat berguna bagi pelaku industri,” kata Syah Reza.
Editor: Dani M Dahwilani