Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apakah Pajak Mobil Hybrid Lebih Mahal daripada Mobil Listrik? Ini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Kapasitas Produksi Motor Listrik di Indonesia 1 Juta Unit, Bagaimana dengan Penjualan?

Kamis, 22 September 2022 - 12:35:00 WIB
Kapasitas Produksi Motor Listrik di Indonesia 1 Juta Unit, Bagaimana dengan Penjualan?
Kemenperin mencatat kapasitas produksi kendaraan listrik Indonesia saat ini mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil, serta 1,04 juta unit roda dua dan tiga.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kapasitas produksi kendaraan listrik Indonesia saat ini mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik (motor). Namun, berdasarkan data penjualan penetrasi pasar terhadap kendaraan listrik saat ini masih rendah.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat jumlah brand sepeda motor listrik di Indonesia sebanyak 43 merek. Namun, rata-rata penjualan motor listrik di Indonesia saat ini baru sekitar 1.000 unit per bulan.

Guna mendukung Indonesia Net Zero Emission pada 2060, Kemenperin mendapat tugas melakukan percepatan produksi berbagai jenis Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transformasi dari kendaraan bermotor bakar menjadi KBLBB.

“Kemenperin berkomitmen mendukung upaya transformasi ini. Hal ini sejalan dengan peta jalan pengembangan KBLBB yang telah disusun oleh Kemenperin,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri dilansir dari web resmi Kemenperin.

Tugas lain yang harus dijalankan oleh Kemenperin adalah memberikan dukungan teknis untuk pendalaman struktur industri KBLBB dalam negeri. Tujuannya agar mampu memenuhi target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Kemenperin juga akan melakukan percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB. Itu seperti memperbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan penukaran baterai.

“Kami juga ditugaskan untuk melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging station) dan komponen penunjang industri KBLBB,” ujar Febri.

Pada 2025, jumlah KBLBB di Indonesia ditargetkan mencapai 400 ribu unit atau 25 persen dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit. “Sedangkan pada 2035, Kemenperin menargetkan produksi satu juta KBLBB roda empat atau lebih dan 3,22 juta KBLBB roda dua,” kata Febri.

“Target tersebut diharapkan dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2 hingga 12,5 juta barel atau 4,6 juta ton untuk roda empat atau lebih dan 4 juta barel atau 1,4 juta ton CO2 untuk kendaraan roda dua,” ujarnya

Hingga saat ini, Febri menjelaskan telah terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik dengan total investasi sebesar Rp1,87 triliun.

Kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di Indonesia saat ini mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik.

Adapun saat ini, Kemenperin mencatat industri otomotif di Indonesia juga telah menyerap tenaga kerja langsung hingga 38.000 orang. Lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai sektor tersebut, termasuk industri kecil dan menengah (IKM).

Kendaraan ICE juga menunjukkan angka ekspor yang tinggi. Hingga Agustus 2022, ekspor kendaraan ICE mencapai 285.941 unit, dari total produksi sebesar 920.376 unit.

Pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk komponen, telah mencapai lebih dari 80 negara. “Baru-baru ini, industri otomotif di Tanah Air melakukan ekspor ke Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat,” ujar Febri.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut