Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kecelakaan Maut Bus Terguling di Tol Semarang-Batang, 3 Penumpang Tewas 20 Luka-Luka
Advertisement . Scroll to see content

Kenapa Bus Pariwisata Sering Mengalami Kecelakaan? Ini Faktornya

Jumat, 12 Mei 2023 - 06:51:00 WIB
Kenapa Bus Pariwisata Sering Mengalami Kecelakaan? Ini Faktornya
Banyak publik bertanya mengapa bus pariwisata kerap mengalami kecelakaan? (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini pemberitaan kecelakaan bus pariwisata di objek Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah, menjadi perbincangan publik. Kasus ini menambah rentetan kasus kecelakaan yang menimpa bus pariwisata.

Seperti diketahui, kecelakaan di Guci terjadi tepatnya di dekat jembatan pasar sayur, jalur menuju objek wisata, Minggu (7/5/2023) pagi. Dalam video yang beredar luas di publik, terlihat bus pariwisata Duta Wisata berwarna merah meluncur tanpa pengemudi dan jatuh ke jurang yang di bawahnya terdapat sungai.

Kecelakaan itu mengakibatkan 37 penumpang luka-luka dan satu korban tewas. Melihat kejadian tersebut, mungkin publik bertanya-tanya mengapa bus pariwisata kerap mengalami kecelakaan?

Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana memaparkan, banyak faktor yang memengaruhi mulai dari kondisi kendaraan yang kurang prima, human error, dan kondisi medan. Apalagi banyak objek wisata berlokasi di daerah dengan kondisi jalan menantang, selain bus harus prima, sang sopir juga harus terampil.

"Pengemudi wajib mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan, seperti beristirahat total satu hari sebelum perjalanan. Jika melakukan pola tersebut, maka perjalanan akan lebih aman karena kondisi fisik pengemudi bugar," kata Sony, beberapa waktu lalu.

Sony menuturkan, kecelakaan bisa terjadi akibat pengemudi lengah atau lalai. Ini membahayakan penumpang, seperti yang terjadi di Guci. Di mana sopir meninggalkan bus dalam kondisi mesin hidup, tanpa ada pengawasan.

Kasus lainnya adalah microsleep yakni kondisi ketika seseorang tiba-tiba mengantuk. Pada saat itu, pengemudi kehilangan kesadaran selama beberapa detik. Hal itu bisa sangat berbahaya bila tengah melintas jalur ekstrem.

Sebab itu, Sony mengimbau kepada para pengemudi, untuk menjaga kesehatan, pastikan asupan makanan dan minuman mendekati empat sehat lima sempurna, dan menerapkan gaya berkendara defensif, untuk memberikan rasa aman selama perjalanan.

"Meski sudah berada di lajur yang benar dan sesuai dengan panduan safety driving, pengendara harus tetap waspada dengan pengendara lain, terutama kendaraan berukuran besar," ujar Sony.

Sony menambahkan, pengemudi harus menerapkan defensive driving, seperti menjaga  jarak kendaraan, menjaga kecepatan, waspada terhadap kendaraan di sekeliling, dan teliti saat melihat objek.

Penyebab kecelakaan lainnya pada bus pariwisata yakni rem blong. Sony menjelaskan kepada pengemudi khususnya kendaraan besar seperti bus dan truk jika terjadi hal pertama yang harus dilakukan yakni tidak boleh panik.

Biasanya pengemudi dengan jam terbang tinggi atau berpengalaman, lebih siap tentang apa yang harus dilakukan, dan memiliki perhitungan matang dalam mengambil keputusan. Pengemudi bisa memanfaatkan parking brake atau engine brake. "Ini berkaitan dengan kompetensi pengemudi," ucap Sony.

Terakhir, pengemudi bisa melihat dan berhitung, karena waktunya mungkin hanya sepersekian detik bagi pengemudi untuk mengarahkan kendaraannya ke arah risiko yang lebih kecil.

"Bisa ke kiri, banyak sekali pohon, tebing dan lain sebagainya. Itu yang paling minim resiko buat orang lain tapi beresiko pada diri dia," kata Sony.

Sementara itu, pengemudi juga bisa ambil ke sebelah kanan, namun berisiko pada pengemudi dan orang lain, karena ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

"Kalau ke arah depan banyak kendaraan kecil, mungkin tidak fatal bagi dia tapi fatal bagi orang lain. Ini yang tidak boleh dilakukan oleh pengemudi kendaraan besar," ujarnya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut