Kisah Mengharukan Bu Yayuk, Sopir Bus Perempuan Sukses Sekolahkan 2 Putrinya hingga Sarjana

JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tak kenal dengan Bu Yayuk. Nama Bu Yayuk selalu ada di hati penggemar bus (bumania).
Nama Bu Yayuk dikenal masyarakat umum setelah aksi mengendarai bus memakai daster viral di media sosial. Kala itu, netizen dibuat heboh ada emak-emak jago nyetir bus.
Di balik itu semua, banyak kisah inspiratif di balik perjalanan hidup Bu Yayuk. Pemilik nama lengkap Theresia Bekti Rahayu ini adalah salah satu sopir bus utama PO Haryanto.
Sebelum menjadi sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP), Yayuk sempat menjalani profesi sebagai sopir bus Transjakarta. Untuk masuk kala itu sangat ketat. Namun, berkat ketekunannya dia lolos sebagai sopir bus Transjakarta dengan peringkat terbaik pada 2005.
Yayuk kemudian bergabung dengan PO Haryanto pada 2015 dan bertahan hingga saat ini. “Kalau resmi di PO Haryanto sudah 6 tahun (7 tahun, red), sebelumnya cuma nyerep-nyerep. Jadi sopir bus sejak 2005, waktu itu TransJakarta buka lowongan besar-besaran, launching koridor pertama Blok M-Kota,” kata Bu Yayuk dikutip dari kanal YouTube Mata Lensa, Selasa (13/12/2022).
Perempuan kelahiran 9 November 1972 ini menuturkan keputusannya menjadi sopir bus karena untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia sempat membuka usaha menjadi grosir sembako di Pasar Wonogiri hingga memiliki karyawan empat.
Namun terjadi kebakaran di pasar Wonogiri. "Saya yang termasuk kena imbasnya sampai gulung tikar," kata Yayuk.
Melihat situasi itu, dia berusaha bangkit. Di tengah cobaan melanda keluarga anaknya diterima masuk perguruan tinggi negeri. Dia berusaha mencari jalan membiayai keluarga dan kuliah sang anak.
"Waktu itu anak saya masuk UMPTN, pada 2005 saya nekat merantau ke Jakarta. Ada lowongan dari Transjakarta zaman Gubernur Soetiyoso. Saya diterima," katanya.
"Waktu itu saya single parent dari situ saya bisa sekolahin anak-anak hingga kelar sarjana semua," ujar Bu Yayuk di kanal YouTube Pak Bero2 Official.
Kini, Bu Yayuk menjalani profesi sebagai sopir bus dengan ikhlas, mengingat dirinya sudah berkutat di dunia transportasi sejak kecil. Sebab itu, dia bertahan menjadi sopir bus di PO Haryanto.
“Kalau di dunia bus itu sekitar tahun 1985 sudah terjun di perbusan. Dulu suami saya (suami pertama) anak pemilik bus Purwo Widodo. Jadi megang unit bus itu sejak dari punya sendiri. Kebetulan orang tua juga bergerak di bisnis transportasi, cuma armada kecil. Jadi saya bergelut dengan kendaraan sejak kecil. Bahkan bisa nyetir sejak kelas 5 SD,” ujar Yayuk dalam kanal YouTube Bima Rahmatulloh.
Bu Yayuk yang telah menikah kembali sangat senang menjalani profesinya sebagai sopir. Terlebih, jika ada penumpang yang mengucapkan terima kasih membuatnya merasa lega telah memudahkan urusan orang lain.
“Semua pekerjaan itu kalau kita bisa menempatkan diri pasti nyaman. Kebetulan saya senang nyupir, ya udah ketemu titik nyamannya di sini. Anggapan jadi sopir AKAP capek itu salah, jam kerjanya sama saja seperti di perusahaan-perusahaan,” katanya.
Sebagai sopir bus PO Haryanto bersama sang suami membuatnya semakin betah di perusahaan tersebut. Ini juga berpengaruh pada pendapatannya per bulan.
“Sebulan saya bisa 12 kali PP, jadi ditotal sama suami itu 24 kali PP. Itu hitungannya sudah Rp6 juta. Kalau untuk keperluan rumah itu dari suami saya, yang dia dapet dari paketan itu dibelikan beras. Kalau saya bayar cicilan, ya masih ada sisa-sisa sedikit untuk nabung. Alhamdulillah bisa kebeli Xenia seken,” ujar Yayuk dalam unggahan video di kanal YouTube PO Haryanto Official.
Saat libur di waktu luangnya dia kerap bermain dengan sang cucu. Layaknya seorang nenek dia mencurahkan kasih sayang untuk keluarga.
Editor: Dani M Dahwilani