Mengenal Sosok di Balik Desain Dynamic Shield Mitsubishi
JAKARTA, iNews.id – Seorang desainer mobil harus bisa membuat sebuah karya yang benar-benar baru dan inovatif, tapi tetap bisa menerjemahkan ekspektasi konsumen. Itu merupakan sudut pandang fundamental bagi seorang desainer.
Pedoman itulah yang dipegang teguh Tsunehiro Kunimoto, pria yang bertanggung jawab terhadap desain kendaraan penumpang Mitsubishi Motors. Pria kelahiran 1950 ini, sudah 45 tahun berkecimpung di dunia desain kendaraan, tepatnya setelah menyelesaikan kuliah di Musashino Art University, Jepang.
Ketertarikan Kunimoto terhadap dunia desain sejak muda. Saat itu, sang ayah seringkali bepergian keluar negeri dan membawakan beragam peralatan serta perkakas dari Eropa dan Amerika. Dia melihat barang-barang yang dibawa ayahnya itu memiliki desain yang sangat indah, berbeda dengan barang yang ada di Jepang saat itu.
“Dari peralatan yang dibawa oleh ayah, memicu saya menyukai dunia desain. Karena produk yang memiliki desain indah itu ternyata juga fungsional. Desain yang ergonomis dan fungsional itu benar-benar berkualitas bagus dan sejak itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang desainer,” ujar Kunimoto, dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Rabu (12/2/2020).
Lalu saat kuliah, Kunimoto merasakan krisis minyak di era 1970-an, di mana industri otomotif saat itu terkena dampaknya. Namun, Kunimoto percaya jika industri otomotif akan bertahan dan terus berkembang. Saat itulah dia memutuskan otomotif yang akan menjadi fokus desainnya.
“Saya percaya di masa depan orang tetap membutuhkan pengalaman berkendara meski teknologi mobil sudah lebih canggih. Mobil di masa depan tetap akan memiliki desain yang bagus dan juga sistem yang modern. Hal-hal seperti ini yang membuat saya tertarik menjadi desainer mobil,” katanya.
Bergabung dengan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) pada 2014, Kunimoto berinteraksi dengan konsumen Mitsubishi di seluruh dunia. Tujuannya hanya satu, dia ingin mengetahui apa ekspektasi konsumen terhadap produk Mitsubishi nanti.
“Saat saya baru bergabung dengan Mitsubishi, saya langsung mengunjungi negara di mana penjualan Mitsubishi sangat kuat, seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia. Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan Mitsubishi, yaitu tangguh dan perawatannya mudah,” ujar Kunimoto.
Dia mengungkapkan perbedaan desain mobil sekarang dengan pada saat awal menjadi desainer mobil. Pada awal kariernya mendesain mobil, konsumen akan melihat pada desain yang unik, inovatif dan sangat berbeda. Namun sekarang, dengan adanya ekspansi di industri otomotif, selain desain berbeda, unik dan inovatif, konsumen juga memikirkan fungsi dan daya tahan serta keamanan kendaraan.
“Perubahan seperti itu membuat saya berkembang, sekarang satu brand dapat membuat satu desain utama yang dapat diaplikasikan terhadap banyak kendaraan mereka, demikian juga dengan Mitsubishi. Di sinilah tercipta konsep Dynamic Shield, yang akan terus bertahan sebagai ciri khas desain Mitsubishi hingga ke depan,” katanya.
Kunimoto menjelaskan, Dynamic Shield bukan sekadar nama desain. Namun, lebih ke filosofi berkendara yang memberikan perlindungan bagi pengemudi dan orang lain di sekitarnya, dengan mempertahankan tampilan sporty dan performa tinggi.
“Dynamic Shield itu dikembangkan dari warisan Mitsubishi yang sudah mengakar sejak dulu. Jadi filosofi saya membuat desain berdasarkan dari warisan tersebut dan menciptakan sebuah identitas Mitsubishi. Satu-satunya cara memperkenalkannya adalah melalui tampilan depan dari kendaraan kita,” ujarnya.
Bahasa desain Dynamic Shield telah dipergunakan di kendaraan-kendaraan baru Mitsubishi termasuk Xpander dan Pajero Sport, serta Triton yang kini sangat popular di Indonesia. Salah satu desain Kunimoto yang paling fenomenal adalah ketika mengembangkan Mitsubishi Xpander.
Menurutnya pengembangan desain Xpander itu paling menantang karena benar-benar desain baru. “60 tahun saya mendesain mobil, tapi proyek saya yang paling menantang adalah Xpander. Karena benar-benar desain yang baru bagi Mitsubishi. Di mana setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda, sehingga ini pengalaman paling menarik bagi saya,” kata Kunimoto.
Menariknya, mobil konsep dan versi produksi akan jauh berbeda. Tapi, tidak dengan Xpander yang masih serupa dengan mobil konsep XM Concept. Sangat sedikit perbedaan ketika masih berupa konsep dan saat sudah diproduksi massal.
“Biasanya mobil konsep dengan mobil produksi akan mengalami perbedaan signifikan tapi tidak dengan Xpander dengan XM Concept. Karena saya ingin menyamakan dengan strategi desain Mitsubishi. Saya tidak akan menunjukkan desain yang tidak masuk akal, tapi saya ingin menunjukkan yang benar-benar mungkin terwujud,” ujar Kunimoto.
Dia menambahkan untuk mobil konsep Mitsubishi e-Evolution kurang lebih akan sama seperti konsepnya. “Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa,” katanya.
Menurut pria yang menyukai arsitektur ini tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal. Namun dia selalu berusaha menghasilkan desain mobil konsep yang tidak jauh berbeda dengan versi produksi.
Dia menyebutkan, yang pasti desain Dynamic Shield akan selalu hadir di setiap mobil baru Mitsubishi ke depan, meskipun desain terus berevolusi, namun filosofinya tetap sama.
“Seluruh kendaraan Mitsubishi akan diciptakan dengan perbedaan, namun filosofinya tetap sama baik untuk kendaraan kecil maupun besar, sehingga hanya dengan melihat tampilan luar, publik bisa mengenal, itu pasti mobil Mitsubishi,” ujar Kunimoto.

Editor: Dani M Dahwilani