Mobil Listrik Diterima Positif Pasar Indonesia, KB Bukopin Kolaborasi Hyundai

JAKARTA, iNews.id - Kehadiran mobil listrik (electric vehicle/EV) mulai diterima pasar Indonesia. Ini menjadikan sektor pendukung seperti perusahaan pembiayaan (leasing) melirik segmen tersebut.
Selama ini, perusahaan pembiayaan belum berani secara terang-terang merambah pembiayaan mobil listrik. Alasannya, segmen ini adalah baru.
Namun, melihat penjualan mobil cukup tinggi membuat perusahaan pembiayaan optimistis dengan sektor baru tersebut. Salah satunya KB Bukopin, melalui Korean Link Business
Salah satu dukungan pembiayaan yang diberikan KB Bukopin adalah Hyundai. Mereka menjalin kerja sama dalam pembiayaan purchase order unit kendaraan dengan Hyundai Indonesia.
Saat ini, Hyundai merupakan pionir mobil listrik yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia dengan kehadiran Hyundai Kona dan Hyundai Ioniq 5.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), model mobil Battery Electric Vehicle (BEV) Hyundai mendominasi penjualan ritel kendaraan listrik dengan pangsa pasar 87,3 persen. Di mana Hyundai Ioniq 5 yang baru dipasarkan di IIMS 2022, membukukan pemesanan 1.700 unit.
"Semakin berkembangnya mobil listrik di Indonesia, dampak ke KB Bukopin juga akan besar. KB Bukopin sendiri memiliki kedekatan dengan Hyundai secara Hyundai Pusat merupakan debitur KB Kookmin Bank di Korea," ujar Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong dalam keterangan persnya, Selasa (7/6/2022).
KB Bukopin mencatat hingga kuartal (Q1) 2022, Korean Link Business telah menjaring 51 korporasi Korea Selatan di Indonesia, 44 di antaranya dalam penghimpunan dana, serta tujuh lainnya dalam penyaluran kredit dan trade finance. Nama-nama besar masuk ke dalam daftar selain Hyundai, di antaranya Krakatau Posco, Lotte Group, LG Electronics, Hankook Tire, Lock&Lock.
Robby Mondong menyebutkan, selain mengakomodasi pelaku usaha dan korporasi Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, KB Bukopin yakin bahwa program Korean Link Business telah berhasil mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dan sekaligus memperkuat eksistensi KB Bukopin menuju bank terbesar di Indonesia dan global.
Diketahui, sejak Korean Link Business dijalankan pada Q1 2021, tingkat penghimpunan dana (funding) meningkat Rp6,3 triliun menjadi Rp7,8 triliun. Sementara penyaluran kredit sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp420 miliar.
Editor: Dani M Dahwilani