Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka Tambang Pasir Ilegal di Lereng Merapi, Salah Satunya Pemodal
Advertisement . Scroll to see content

Oli Palsu Makin Identik, Kepolisian Curigai Ada Indikasi Mafia

Minggu, 27 Agustus 2023 - 10:41:00 WIB
Oli Palsu Makin Identik, Kepolisian Curigai Ada Indikasi Mafia
Ilustrasi oli palsu. (Foto: Polda Jateng)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id– Peredaran oli palsu masih terjadi di Indonesia, bahkan jumlahnya meningkat pada tahun ini. Angka kasus pemalsuan oli memang terus berubah setiap tahunnya, tapi kualitas dari pelumas yang dipalsukan semakin meningkat. 

Peningkatan tersebut bisa terlihat dari kemasan, kekentalan oli, dan warnanya yang semakin mirip dengan produk asli yang dipalsukan.

Dijelaskan Yomie Harlin, wakil ketua umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), secara kasat mata, kemasan oli palsu sangat mirip dengan aslinya. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang tertipu dan mendapat kerugian karena kendaraannya rusak.

“Segi tampilan bisa dikatakan sangat identik. Saya sendiri kalau disodorkan dua sampel oli palsu dan asli, mungkin sulit membedakannya. Memang butuh orang yang ahli untuk melihat perbedaannya,” kata Yomie di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, oli palsu tetap memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan produk asli. Jika digunakan secara terus-menerus, maka dapat merusak komponen dalam mesin akibat gesekan karena tidak terlumasi dengan baik.

“Kita sudah menyarankan kepada anggota kita untuk memasang barcode pada kemasan oli. Tapi bukan tidak mungkin pelaku pemalsuan juga memasang barcode yang saat discan bisa masuk ke situsnya. Jadi perlu kita diskusikan lagi,” ujar Yomie.

Aspelindo dan sejumlah pihak terkait terus berdiskusi untuk memasang fitur keamanan pada kemasan oli untuk mencegah pemalsuan. Namun, mereka tak ingin membeberkan lebih lanjut fitur seperti apa, karena khawatir akan ditiru oleh para pelaku.

Sementara itu, Kasubdit 1 Kombes Pol Indra Lutriano mengatakan sepanjang 2023 baru ada 2 kasus yang terungkap. Kasus ini juga berdasarkan laporan karena pihak kepolisian juga cukup sulit untuk mengungkap pemalsuan oli.

Satu hal yang bisa dipastikan, dia mengatakan kasus pemalsuan oli ternyata dilakukan oleh beberapa sindikat atau mafia yang membentuk persekongkolan. 

“Dari perkara yang sudah kami ungkap, memang di dalamnya ada persekongkolan antara produsen resmi dengan para pemain counterfeit. Jadi ada produsen asli dan pihak palsu,” kata dia.

“Kami harus bicara dengan data. Sejauh 2023, baru ada 2 kasus dan ini juga berdasarkan laporan. Kalau tidak ada laporan kami juga akan kesulitan untuk mengungkapnya. Kami juga akan melakukan penelusuran lebih lanjut,” ujarnya.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut