Penjualan Mobil Nasional Juni 2021 Meleset Hanya Naik 2,5 Persen, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Penjualan ritel mobil nasional pada Juni 2021 hanya naik sekitar 2,5 persen menjadi 66.000 unit dibandingkan bulan sebelumnya 64.000 unit. Angka ini meleset dari prediksi yang diharapkan minimal kembali ke angka sama pada April 2021 sebanyak 79.000 unit.
"Ada apa dengan Juni ini? Ya, memang banyak dinamika. Awalnya diprediksi akan naik seperti April lalu, namun meleset," ujar Division Head Marketing and Customer Relation, Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, dalam video conference, Kamis (15/7/2021).
Dia menjelaskan faktor pertama yang menyebabkan penjualan terhambat adalah pada pertengahan Juni pemerintah mengumumkan relaksasi PPn BM 100 persen akan diperpanjang hingga Agustus 2021 (dari awalnya 50 persen Juni-Agustus). Ini menyebabkan banyak konsumen menunda pembelian sampai stimulus tersebut resmi dikeluarkan.
"Yang terjadi konsumen menunda, mereka bilang tidak mau ribet. Padahal, kami sudah menyiapkan form, jika insentif PPn BM 100 persen dilanjutkan uangnya akan dikembalikan. Sementara aturan ini baru dikeluarkan pada awal Juli 2021. Akibatnya Juni tidak maksinal karena konsumen wait and see," katanya.
Faktor berikutnya, lanjut Hendrayadi, adalah pada Juni ada PPKM Mikro akibat melonjaknya kasus Covid-19. Ini kemudian berlanjut adanya PPKM Darurat untuk wilayah Jawa dan Bali yang diperluas di beberapa kota Indonesia.
"Sesuai dengan aturan pemerintah seluruh showroom kami di wilayah PPKM Darurat ditutup. Layanan penjualan dilakukan secara onlne. Sementaar untuk bengkel yang buka 10 persen," ujarnya.
Adapun penjualan mobil nasional pada Juni 2021 masih dikuasai lima merek Jepang, yaitu Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda dan Suzuki. Toyota bertengger di posisi teratas dengan penjualan sebanyak 19.600 unit (markert share 19,7 persen). Posisi kedua Daihatsu 12.500 unit (market share 19 persen), Mitsubishi 11.000 unit (16,7 persen), Honda 11.500 unit (11,5 persen), dan Suzuki 7.300 unit (11,1 persen).

Editor: Dani M Dahwilani