TANGERANG, iNews.id- Memasuki era elektrifikasi, khususnya pada kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB), faktor keselamatan tentunya harus jadi prioritas utama. Hal apa yang harus diperhatikan?
Salah satu hal penting yang harus diedukasi kepada masyarakat sebagai konsumen adalah bagaimana caranya memadamkan kendaraan listrik yang mengalami kecelakaan atau terbakar.
Bikin Ngiler PO Bus, Tentrem Rilis Bodi Bus Mewah Avante Grand Captain Bersasis Volvo B11R Euro 5
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jadi komponen penting yang diwajibkan selalu ada pada kendaraan listrik. Ini sesuai dengan ketentuan Kementrian Perhubungan RI juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor PM 74 Tahun 2021, yakni tentang kelengkapan kendaraan bermotor.
Meski memiliki teknologi yang ramah lingkungan, kendaraan listrik diketahui tetap memiliki potensi risiko ledakan pada baterai. Inilah yang bisa mengakibatkan kendaraan listrik kebakaran.
Daftar PO Bus Jurusan Jakarta-Tegal, Intip Harga Tiketnya
Ahmad Wildan, investigator senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, baterai EV kalau sudah meledak atau terbakar belum memiliki teknologi untuk memadamkannya dengan segera, karena butuh perlakuan khusus untuk keamanannya.
Hengkang dari AKAS Green, Ini Kabar Terkini Aprilia Lestari di PO Bus Bagong
“Penyebab baterai kendaraan listrik meledak bias bermacam-macam, salah satunya perbedaan kemampuan sel-sel baterai dalam proses charging. Pada proses tersebut bias menyebabkan panas berlebih, ketika satu sel rusak pasti overcharging dan berpotensi meleda,” kata Wildan, dalam diskusi "Hak-hak Konsumen & Kelengkapan Keselamatan Kendaraan" bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT), di BSD City, Tangerang (16/8/2023).
Sementara untuk angkutan umum, Transjakarta telah menggunakan bus listrik. Ludiatmo, CCO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, agen pemegang merek (APM) BYD untuk divisi perakitan bus listrik menjelaskan, pada 2021 lalu pihaknya telah menjual 30 unit bus listrik kepada Transjakarta. Mereka pun telah melatih tim Transjakarta untuk menangani apabila terjadi kecelakaan pada bus listriknya.
"Ada tim dari TransJakarta telah dilatih jika terjadi sesuatu, dia yang akan membantu mematikan arus (listrik). Walaupun di dalam sistem juga sudah ada untuk mematikan arus, namun dia yang akan bertugas mematikan arus secara manual jika terjadi malfunction," ujarnya.
Editor: Ismet Humaedi
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku