Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PO Rosalia Indah Bakal Evaluasi Awak Bus Usai Viral Sopir Ugal-ugalan
Advertisement . Scroll to see content

Perbandingan Gaji Sopir Bus AKAP dan Pariwisata, Mana yang Lebih Besar?

Minggu, 18 Desember 2022 - 12:41:00 WIB
Perbandingan Gaji Sopir Bus AKAP dan Pariwisata, Mana yang Lebih Besar?
Sopir bus AKAP akan bertugas mengantarkan penumpang setiap hari sesuai dengan trayek dan jadwal yang sudah ditetapkan. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Istilah serupa tapi tak sama sangat cocok disematkan pada sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan pariwisata. Meskipun sama-sama mengendarai bus, nyatanya keduanya memiliki cerita masing-masing.

Jika didalami, baik sopir bus AKAP dan pariwisata punya perbedaan signifikan yang mencakup waktu kerja, gaji hingga suka dukanya. Lantas seperti apa perbedaannya?  Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (18/12/2022), berikut ulasannya.

Sopir bus AKAP akan bertugas mengantarkan penumpang setiap hari sesuai dengan trayek dan jadwal yang sudah ditetapkan. Tidak peduli apakah bus terisi penuh atau hanya satu penumpang saja, tetap harus diantarkan.

Hal ini seperti dikatakan direktur perusahaan otobus (PO) Haryanto, Ryan Mahendra. Menurutnya, sopir AKAP harus beroperasi setiap hari untuk memenuhi market. Jika tidak dilakukan, maka mustahil bisa memiliki pelanggan.

"AKAP harus setiap hari jalan, kalau cuma misal Sabtu, minggu, senin doang gak bakal ada namanya. Kamu gak bakal pumya market," kata Rian.

Rian menjelaskan rata-rata sopir bus di tempatnya mendapatkan Rp250 ribu per PP (Pulang-Pergi) dengan uang makan Rp40 ribu. Biasanya, dalam satu pekan itu ada tiga sampai empat kali PP, jadi pendapatan mereka adalah Rp3.480.000 sampai Rp4.640.000. 

Namun, itu belum ditambah dengan bonus atau kursi CB dan CD yang dapat disewakan ke penumpang jika kondisi bus penuh, termasuk pembagian harga paket. Bila dijumlah pendapatan sopir bus di PO Haryanto bisa mencapai Rp12 jutaan per bulan.

Berbeda dengan sopir bus pariwisata yang bertugas sesuai dengan carteran. Biasanya, sopir bus pariwisata baru akan mengalami waktu sibuk di saat-saat musim libur sekolah atau libur nasional.

Dikutip dari lama gajimu, Irwan salah seorang sopir bus pariwisata mendapat 10 persen dari pendapatan bus setiap kali dia pergi/narik. Misal, perusahaan mematok harga Rp2 juta untuk delapan jam pemakaian bus besar dengan tujuan ke Taman Safari, nah Irwan akan mendapat 10 persen dari Rp2 juta, jadi sekitar Rp200 ribu sekali jalan.

Irwan menyampaikan pendapatannya berbeda-beda setiap bulannya dari Rp2,2 juta sampai Rp3,5 juta.

Sementara sopir bus AKAP akan sibuk setiap hari dan menjadi lebih parah ketika sudah memasuki momen mudik Lebaran. Dari perbedaan waktu kerja ini, jelas membuat sopir bus AKAP akan lebih jarang pulang.

"Kalau dari Sumatera ke Jakarta, misalnya berangkat Kamis sampai hari jumat malam atau sabtu pagi. Di sana istirahat sehari semalam lalu minggu paginya berangkat. Nanti berangkat lagi ke Purworejo sampai malam Selasa. Terus pulang, istirahat, besok paginya berangkat lagi," kata Tomas Supriyanto, sopir bus AKAP Damri, dikutip dari tayangan YouTube Asumsi.

"Dalam sebulan ini kirim paketan, terus ngetrip kemarin ke Watu Gajah Semarang, lantas ke Semilir, terus ke kampung Rawa, dan makam Winogiri. Ya senangnya jadi sopir pariwisata bisa ikut jalan jalan, apalagi kalau seminggu empat trip," kata Pak Wito, sopir bus Pariwisata Nariswari.

Meski sopir bus AKAP tampak lebih keras dibanding bus pariwisata, namun menghasilkan pundi-pundi yang lebih besar, mengingat kebanyakan sopir bus dibayar dengan hitungan per trip.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut