Sejarah PO Parahyangan, Bus Legendaris Jalur Jakarta-Bandung
JAKARTA, iNews.id – PO Parahyangan merupakan perusahaan otobus (PO) yang sangat populer di era 1980 hingga 1990-an. PO bus ini melayani jalur Jakarta-Bandung PP dikenal sebagai Rute Dolar karena penumpangnya tak pernah sepi.
Dilansir dari kanal YouTube HR Project, di masa lalu PO Parahyangan mendominasi jalur Jakarta-Bandung, sama seperti yang dilakukan PO Primajasa saat ini. Mereka memiliki dua jenis pelayanan, yaitu bus non-ekonomi AC dan Patas AC.
Di masa jayaannya, PO Parahyangan menggunakan bus dengan warna bodi didominasi putih. Mereka menggunakan corak garis-garis jingga yang dipadukan dengan merah dan terdapat tulisan Parahyangan berkelir biru dengan font yang khas.
Diketahui, nama Parahyangan terinspirasi kisah dewa yang bersemayam di Kerajaan Sunda. Perusahaan ini memiliki nama lengkap PO Parahyangan Express atau orang-orang di kala itu menyebutnya Parex.

PO Parahyangan dirintis oleh Limmena Damsu pada 1972 yang saat itu mendirikan CV Parahyangan Exprees. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl Soekarno-Hatta Bandung, bergerak dalam bidang jasa transportasi bus reguler.
Pada 1982, PO Parahyangan mulai mengoperasikan penyewaan bus untuk antar-jemput karyawan pabrik. Ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan kawasan industri di Jakarta dan Jawa Barat.

Di sisi lain, PO Parahyangan melayani perjalanan bus reguler menggunakan sasis premium, Mercedes-Benz O306 bermesin belakang. Padahal, bus yang mendapat julukan “Goyobot” itu biasanya bermesin depan.
Jalur yang dilintasi PO Parahyangan merupakan jalur lama Jakarta-Bandung, melewati Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Puncak, Cianjur, Padalarang, Cimahi/Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi), hinga Bandung.
