Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Karyawan PO Bus Kena PHK gegara Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour
Advertisement . Scroll to see content

Terima Tongkat Estafet, Berikut Deretan PO Bus Besar Dikelola Generasi Penerus

Senin, 09 Januari 2023 - 11:59:00 WIB
Terima Tongkat Estafet, Berikut Deretan PO Bus Besar Dikelola Generasi Penerus
Generasi penerus dipilih dari anak atau cucu yang terbaik untuk melanjutkan perjuangannya. (Foto: Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan otobus (PO) membutuhkan sosok yang memiliki mental kuat dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Pemilik atau pendiri PO bus akan memberikan tongkat estafet perusahaan bila generasi penerus sudah siap.

Generasi penerus dipilih dari anak atau cucu yang terbaik untuk melanjutkan perjuangannya. Tapi, terkadang ada yang berhasil meneruskan usahanya, ada pula yang gagal mengembangkan usaha.

Lantas, PO bus mana saja yang kini dilanjutkan generasi penerus? Dirangkum oleh iNews.id dari berbagai sumber berikut deretannya.

1. Widia Antarista (PO Bintang Khatulistiwa)

Widia Antarista merupakan pemilik dari PO Bintang Khatulistiwa yang didirikan ayahnya pada 2016. PO yang berbasis di Kalimantan itu awalnya dikelola sang ayah, hingga akhirnya diberikan kepercayaan penuh kepada sang putri.

2. Marissa Leviani (PO Safari Dharma Raya)

Marissa Leviani merupakan generasi ketiga dari penerus PO Safari Dharma Raya, yang pertama kali dibangun oleh Oei Bie Lay (OBL) pada 1951. Di tangan generasi ketiga, perusahaan ini masih tetap eksis di trayek AKAP dengan pelayanan premiumnya.

3. Krisjanto Anggarjito (PO Rajawali)

PO dari Solo ini sudah ada sejak 1954 yang didirikan oleh George Anggarjito yang berfokus pada lintas selatan, yakni Solo-Semarang-Bandung. Sepeninggalan George, kini PO Rajawali dipimpin oleh Krisjanto sebagai generasi penerus ketiga.

4. Nata Laksana dan Brata Laksana (PO Raya)

Sepeninggalan Witikno pada 2000, yang merupakan pendiri PO Raya, perusahaan dipegang oleh Ranu Wijaya bersama Nata Laksana sampai 2004. Pada 1 Januari 2005, Ranu Wijaya memutuskan untuk mundur dan menyerahkan sepenuhnya kepada Nata Laksana. Akhinya, Brata Laksana yang merupakan adik dari Nata Laksana masuk dalam ajaran direksi perusahaan.

5. James Maja Philip Hutapea (PO Makmur)

PO Makmur awalnya bernama PO Subur pada 1958 yang didirikan oleh dua orang, yakni Wilson Hutapea dan Binsar Hutajulu. Pada 1960-an, PO Subur diganti menjadi PO Makmur dengan perusahaan bisa makmur. Kini, kursi kepemimpinan PO Makmur dikuasai James Maja Philip Hutapea.

6. Anthony Steven Hambali (PO Sumber Alam)

Pria yang akrab disapa Tony itu merupakan penerus dari ayahnya, Yudi Setiawan Hambali yang sudah meninggal dunia. Di bawah kepemimpinan Tony, PO Sumber Alam berhasil bertahan di tengah ketatnya persaingan transportasi bus selama puluhan tahun.

7. Kurnia Lesani Adnan (PO SAN)

Kurnia Lesani Adnan merupakan putra ketiga dari sang pendiri PO SAN (Siliwangi Antar Nusa), Haji Hasanuddin Adnan. PO yang dirintis sejak 1978 silam olah sang ayah, kini dilanjurkan oleh pria yang akrab disapa Om Sani itu sebagai generasi kedua.

8. Angga Vircansa Chairul (PO NPM)

PO NPM melayani perjalanan dari Sumatera Barat menuju Jabodetabek dan sekitarnya yang didirikan sejak 1973. Ini merupakan salah satu PO bus tertua di Indonesia yang berhasil bertahan hingga saat ini. Di tangan Vircansa sebagai genarasi penerus ketiga, PO NPM makin berkembang dan terus meremajakan unit.

9. Eka Sari Lorena Soerbakti (PO Lorena-Karina)

PO Lorena merupakan perusahaan yang didirikan Gusti Terkelin Soerbakti pada 1970 dengan nama CV Lorena. Setelah sang ayah meninggalkan kursi kepemimpinan, Eka Sari memimpin penuh perusahaan. Di tangannya, perusahaan ini masih tetap eksis dan bertahan di tengah gempuran sengitnya persaingan transportasi darat.

10. FX Adimas Rosdian (PO Rosalia Indah)

PO yang mendapat julukan “Sultan Palur” ini sekarang dipimpin oleh Adimas Rosdian, yang merupakan putra dari sang pendiri PO Rosalia Indah, Soeroso. Pria yang akrab disapa Pak Roso itu mulai menyerahkan tongkat estafet kepada putranya.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut