Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Karyawan PO Bus Kena PHK gegara Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour
Advertisement . Scroll to see content

Ungkap Sindikat Pencuri Barang di Bus, Rian Mahendra: Mereka Beli Tiket Dandan Rapi

Minggu, 24 Desember 2023 - 12:58:00 WIB
Ungkap Sindikat Pencuri Barang di Bus, Rian Mahendra: Mereka Beli Tiket Dandan Rapi
Rian Mahendra mengungkapkan sindikat pencuri barang rela mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk membeli tiket bus. (Foto: Rian Mahendra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idRian Mahendra angkat bicara soal kasus pencurian barang di dalam bus yang ramai dibicarakan saat ini. Pemilik PO bus Mahendra Transport Indonesia (PO MTI) itu mengungkapkan, modus sindikat pencurian barang di bus dari dulu sama

“Berdasarkan pengalaman di era tahun 2008-2010-an. Sindikat dan modus operandi ini masih tetap sama, enggak berubah sejak era 2000-an,” tulis Rian Mahendra dalam unggahan di akun Instagram @rianmahendra83.

Seperti diketahui, kasus ini ramai setelah terjadi pencurian perangkat iPad dan sebuah Macbook di bus PO Rosalia Indah jurusan Wonosobo-Ciputat. Pencuri menukar barang korban dengan sebuah buku yang diisi keramik agar korban tidak curiga.

Korban bernama Widino Arnoldy (Dino), seorang influencer mencurigai ada kerja sama antara pelaku dengan kru di dalam bus. Namun, Rian berpendapat para sindikat itu rela mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk membeli tiket bus.

“Sindikat kaya gini biasanya enggak akan berani atau mau bekerja sama dengan crew atau managemen, karena akan membahayakan eksistensi mereka. Mereka terbiasa berpenampilan rapi dan membeli tiket utk melancarkan aksinya,” ujar Rian.

“Terkadang kalau sudah dapat korban, mereka turun lebih cepat sebelum titik tujuan yang tertera di tiket. Beda dengan "Coro" atau copet yang naik dari tengah jalan ngompreng dan terbiasa kerja sama dengan crew untuk melakukan tindak pencurian,” katanya.

Menanggapi unggahan Dino di media sosial, Rian memaklumi kemarahan dari penumpang yang kehilangan barang di dalam bus. Menurutnya, korban merasa barang yang hilang di dalam bus merupakan tanggung jawab perusahaan.

“Perlu kita sadari juga kemarahan korban adalah hal yang wajar karena mereka konsumen yang bayar dan berharap dapat perlindungan, di samping keamanan dan kenyamanan selama perjalanan,” katanya.

Rian Mahendra menyadari sikap costumer service (CS) dalam menanggapi laporan barang kehilangan tidak tepat. Ini membuat korban kesal dan memperpanjang urusan tersebut.

“Mungkin yang membuat korban kesal adalah ketidakadaannya empati dari CS saat korban melaporkan hal tersebut. CS jawab sesuai template juga bukan hal salah. Cuma memang kadang bikin kita tambah kesel saja,” kata Rian.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut