Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Wabah Covid-19 Mereda, Pasar Mobil China Kembali Bangkit

Jumat, 10 April 2020 - 06:29:00 WIB
Wabah Covid-19 Mereda, Pasar Mobil China Kembali Bangkit
Pasar mobil terbesar di dunia, China kembali bangkit setelah terpukul pandemi virus corona (Covid-19). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Pasar mobil terbesar di dunia, China kembali bangkit setelah terpukul pandemi virus corona (Covid-19). Keberhasilan China memberlakukan lockdown untuk memutus mata rantai Covid-19 pada bulan lalu, membuat permintaan mobil di China kembali meningkat.

Dilansir dari Reuters, Jumat (10/4/2020), kondisi ini diakui eksekutif dari Volkswagen (VW) dan Daimler (Mercedes-Benz). Mereka mengatakan permintaan di China meningkat setelah pembatasan sosial (social distancing) dikurangi dan dealer dibuka kembali.

VW melaporkan pabrik SAIC Volkswagen di Changsha kembali beroperasi minggu ini, menempatkan semua kecuali satu dari 33 mobil dan komponen pabrik VW Group di China.

"Dealer kami telah melihat pelanggan di lantai showroom. Ada tanda-tanda pemulihan tumbuh, dengan peluang bagus pasar mobil China bisa mencapai level seperti tahun lalu di awal musim panas," ujar CEO Volkswagen Group China, Stephan Wollenstein.

Sementara Daimler, yang memiliki merek Mercedes-Benz mengatakan, permintaan di China telah pulih mendekati tingkat sebelum krisis dan pabrik di Beijing telah melanjutkan produksi dengan menjalankan sistem dua shift.

“Di China dan Korea Selatan, dealer kami sepenuhnya terbuka dan kami melihat peningkatan permintaan signifikan di sana. Ini memberi kami kepercayaan diri,” kata anggota dewan Daimler, Britta Seeger.

Selain pabrik di China, Daimler ingin melanjutkan produksi pabrik di Jerman, yakni Untertuerkheim, Hamburg dan Berlin pada 20 April. Diikuti pabrik lainnya di Sindelfingen dan Bremen.

Pejabat senior di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Cai Ronghua, mengatakan penjualan mobil di China pada Februari sempat jatuh 79 persen dibanding tahun sebelumnya. Kemudian pada Maret turun 40,8 persen YoY (asosiasi industri). Namun, situasinya tidak memengaruhi tren jangka panjang industri.

"Jika produksi dan penjualan mobil terus menurun, ini tidak hanya akan memengaruhi industri itu sendiri, tetapi juga memengaruhi dimulainya kembali produksi di industri lain, dan bahkan dapat mempengaruhi kelancaran operasi seluruh ekonomi," kata Cai, sambil menambahkan produksi mobil sejauh ini tidak terpengaruh oleh gangguan pasokan suku cadang global.

Secara terpisah, Kementerian Ekologi dan Lingkungan (MEE) Wu Xianfeng mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan menunda penerapan standar emisi baru di beberapa provinsi. Langkah ini untuk memberikan relaksasi pascapandemi Covid-19.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut