Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jonatan Christie Tersingkir dari BWF World Tour Finals 2025 usai Dikalahkan Christo Popov 
Advertisement . Scroll to see content

16 Poin Evaluasi PBSI usai Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games 2022, No 1 Minta Maaf

Rabu, 11 Oktober 2023 - 16:36:00 WIB
16 Poin Evaluasi PBSI usai Bulu Tangkis Indonesia Gagal Total di Asian Games 2022, No 1 Minta Maaf
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal membantu Indonesia meraih medali dari cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2022. (Foto: PBSI)
Advertisement . Scroll to see content

3. Dalam rapat evaluasi lengkap yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Senin, 9 Oktober 2023, saya, para pelatih, pengurus harian, dan team support sudah menyatakan komitmen untuk bersama-sama berbenah. Kami tidak saling menyalahkan, tetapi saling mendukung untuk bersama-sama berbenah dan mencari solusi terbaik untuk membangkitkan kembali prestasi bulutangkis Indonesia. Segala kekurangan dan kelemahan ini akan kami segera benahi.

4. Kegagalan di Asian Games Hangzhou, bukan semata karena faktor fisik. Kondisi fisik pemain tetap prima, walaupun hasilnya kalah. Para pemain tidak bisa menunjukkan performa terbaik karena mendapat tekanan mental harus juara, tidak boleh kalah. Dampaknya jadi ragu-ragu, kurang yakin. Padahal, mereka tampil ke Hangzhou dengan bermodalkan hasil sukses di Asian Games Jakarta 2018.

5. Di lapangan, terlihat para pemain permainannya tegang, tertekan, tidak enjoy atau tidak bisa menikmati permainan. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan mental harus menang. Mental, fokus, konsentrasi, dan tidak bisa keluar dari beban harus menang. Semua kelemahan pemain ini coba kami benahi.

6. Misalnya, Jojo (Jonatan Christie) kalah karena ragu-ragu, kurang yakin, tegang. Dia terlalu kepikiran tidak mau mengecewakan tim. Dampaknya, main kurang nyaman dan terbebani, sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri.

7. Hal serupa ada pada diri Gregoria (Mariska Tunjung) Sangat terlihat ketegangan. Sudah berupaya keras, tetapi tetap tak berhasil melepas rasa tegang. Akhirnya banyak salah dan serba ragu-ragu.

8. Untuk ganda putra Fajar/Rian, memang mereka kalah speed and power. Mereka harus bisa lebih maksimal dan fokus dalam menjalankan program latihan fisik. Harus bisa merancang strategi bermain yang lebih variatif dan tak monoton. Mereka harus lebih serius mempelajari kelemahan, kelebihan lawan, serta kekurangan dan kelebihan sendiri.

9. Para pelatih sudah berkomitmen bersama pemain untuk membenahi soal bagaimana bisa mengubah tekanan dan keinginan harus menang ini bukan sebagai beban, tetapi diubah menjadi motivasi. Pelatih akan lebih banyak bicara dari hati ke hati dengan pemain. Gairah, antusias, dan semangat pemain untuk tidak mau kalah harus terus dikobarkan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut