4 Atlet Olahraga Ekstrem yang Meninggal saat Beraksi, 2 di Antaranya dari Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Ada 4 atlet olahraga ekstrem yang meninggal saat beraksi. Dua di antaranya berasal dari Indonesia.
Olahraga ekstrem merupakan hobi dan profesi yang berisiko tinggi. Tak jarang para atlet akan terancam keselamatannya saat beraksi.
Ada yang beruntung selamat, tapi ada pula yang terenggut nyawanya. Faktor teknis biasanya menjadi penyebabnya.
Maka dari itu untuk menjalani olahraga ini dibutuhkan peralatan keselamatan yang lengkap. Ada beberapa peristiwa dalam catatan sejarah olahraga esktrem yang merenggut nyawa atletnya.
1. Kuraudo Toda
Kuraudo Toda merupakan atlet motorcross asal Jepang. Pada 2008, dia mengalami kecelakaan ketika tes motor offroad. Hal ini mengakibatkan bagian tubuh Toda mengalami kelumpuhan dari bagian dada ke bawah. Namun kejadian tersebut tidak membuatnya kapok.
Terbukti, pada 2015 dia berlatih untuk persiapan olahraga ekstrem X Games Best Whip. Saat itu, dia tengah mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, dia jatuh ke parit yang telah dipenuhi oleh styrofoam untuk keamanan. Motornya pun terbakar.
Material styrofoam yang mudah terbakar semakin menambah kobaran api. Tim penyelamat yang melakukan evakuasi sempat menemui hambatan, dan nyawa Toda pun tak tertolong.
2. Nifera Ufrotun Saidatun Nila

Nifera Ufrotun Saidatun Nila, atlet sepeda nasional asal Jepara, Jawa Tengah mengembuskan napas terakhir usai terjatuh ketika mencoba trek downhill di Bukit Sulap Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, pada Sabtu (25/10/2014).
Kecelakaan yang dialami oleh Nifera diduga akibat kondisi track yang terjal serta banyak batu, sehingga dia terjatuh dan tidak sadarkan diri. Nifera mengalami pendarahan di perut akibat terkena setang sepeda. Dia sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan, namun nyawanya tak tertolong.