Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daiki Hashimoto Ungkap Arti Spesial di Balik Gelar Ketiganya di Kejuaraan Dunia Senam Artistik
Advertisement . Scroll to see content

4 Keputusan Keras IOC untuk Indonesia Buntut Tolak Atlet Israel: Dialog Dihentikan hingga Ancaman Sanksi Global!

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:14:00 WIB
4 Keputusan Keras IOC untuk Indonesia Buntut Tolak Atlet Israel: Dialog Dihentikan hingga Ancaman Sanksi Global!
Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (EB IOC) resmi menjatuhkan empat keputusan penting terhadap Indonesia. (Foto: IST)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id — Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (EB IOC) resmi menjatuhkan empat keputusan penting terhadap Indonesia. Ini adalah buntut penolakan pemerintah Indonesia atas kedatangan atlet senam Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.

Langkah tegas IOC ini dinilai sebagai peringatan keras terhadap pelanggaran prinsip dasar Olimpiade, yaitu keterbukaan dan akses universal bagi seluruh atlet tanpa diskriminasi kewarganegaraan.

Dalam pernyataannya di situs resmi IOC, lembaga yang berbasis di Lausanne, Swiss itu menilai bahwa “tindakan-tindakan ini merampas hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan mencegah Gerakan Olimpiade menunjukkan kekuatan olahraga.”

Berikut empat keputusan utama IOC yang berdampak langsung bagi Indonesia 

1. IOC Resmi Hentikan Semua Dialog dengan Indonesia

Dalam keputusan pertamanya, IOC menyatakan akan mengakhiri seluruh bentuk komunikasi dan negosiasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), termasuk peluang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, maupun ajang olahraga di bawah naungan IOC di masa depan.

“Untuk mengakhiri segala bentuk dialog dengan NOC Indonesia tentang penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade atau konferensi di masa mendatang hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada IOC bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, terlepas dari kewarganegaraannya,” tulis pernyataan resmi IOC.

Keputusan ini berarti Indonesia kehilangan peluang strategis untuk menjadi tuan rumah Olimpiade, sebuah ambisi yang sebelumnya sempat dibahas dengan IOC.

2. IOC Minta Negara Lain Tak Gelar Event Internasional di Indonesia

Keputusan kedua IOC menyasar seluruh federasi olahraga dunia. IOC secara tegas merekomendasikan agar negara-negara dan federasi internasional tidak menyelenggarakan event olahraga internasional di Indonesia sampai ada jaminan resmi dari pemerintah Indonesia terkait akses bebas bagi semua atlet.

“Merekomendasikan kepada semua Federasi Internasional untuk tidak menyelenggarakan acara atau pertemuan olahraga internasional apa pun di Indonesia sampai pemerintah Indonesia memberikan jaminan yang memadai kepada Federasi Internasional bahwa mereka akan mengizinkan akses ke negara tersebut bagi semua peserta, apa pun kewarganegaraannya,” tulis EB IOC.

Keputusan ini berpotensi mengisolasi Indonesia dari peta penyelenggaraan olahraga dunia bila tak segera ada solusi diplomatik.

3. IOC Wajibkan Negara Penyelenggara Olimpiade Beri Jaminan Akses Atlet

Dalam poin ketiga, IOC mengubah prinsip kualifikasi Olimpiade. Mulai saat ini, setiap negara yang ingin menjadi tuan rumah kompetisi kualifikasi Olimpiade harus memberikan jaminan resmi untuk mengizinkan semua atlet dari negara mana pun ikut bertanding.

“Untuk mengadaptasi Prinsip Kualifikasi untuk Olimpiade, meminta Federasi Internasional untuk memasukkan jaminan akses ke negara masing-masing bagi semua atlet dalam perjanjian tuan rumah mereka untuk setiap kompetisi kualifikasi Olimpiade di seluruh dunia,” tulis IOC.
Langkah ini menjadi preseden global, memastikan kasus seperti yang terjadi di Indonesia tidak terulang di negara lain.

4. IOC Panggil NOC Indonesia dan FIG ke Markas Lausanne

Keputusan keempat, IOC mengundang Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dan Federasi Senam Internasional (FIG) ke markas besar IOC di Lausanne, Swiss.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas secara langsung kelanjutan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025.

“Meminta NOC Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) untuk datang ke markas IOC di Lausanne guna membahas situasi yang terjadi menjelang Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53,” tulis pernyataan IOC.

Pertemuan tersebut diharapkan menjadi ajang klarifikasi sekaligus upaya diplomasi agar ajang internasional tetap bisa terlaksana sesuai jadwal.

IOC: Akses untuk Semua Atlet Adalah Prinsip Tak Bisa Dilanggar

IOC menutup pernyataannya dengan peringatan keras kepada semua negara agar tidak menghalangi partisipasi atlet dari negara mana pun.

“EB IOC memanfaatkan kesempatan itu untuk mengingatkan semua pemangku kepentingan Gerakan Olimpiade tentang pentingnya akses bebas dan tanpa hambatan ke negara masing-masing bagi semua peserta untuk menghadiri kompetisi internasional tanpa batasan,” tulis IOC.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut