Ada Gap Peringkat Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie Senggol PBSI
Dalam beberapa tahun terakhir, tunggal putra Indonesia memang lebih sering mengandalkan Jojo dan Ginting untuk mentas di turnamen elite. Alhasil, kesempatan pemain muda untuk unjuk gigi di level atas menjadi sulit.
Jojo mengatakan, jam terbang bagi pemain muda sangat penting untuk perkembangan karier mereka. Namun di sisi lain, federasi juga harus bersabar melihat proses berkembang mereka.
Suami Shania Junianatha itu berharap, PBSI tidak melulu hanya melihat hasil. Menurutnya, yang paling penting federasi memberi kesempatan dulu kepada para pemain muda agar mereka merasakan pertarungan yang levelnya di atas mereka.
“Sehingga itu yang mungkin akan menimbulkan kepercayaan diri kepada mereka," kata juara All England 2024 itu.
"Baru dari situ (evaluasi turnamen level atas), pelan-pelan ya kita coba lihat hasilnya. Jangan sekali dikirim, dua kali dikirim, langsung lihat hasil, kalah, pertama kedua terus besoknya langsung gak dikirim lagi, itu justru malah buat anaknya jadi gak percaya diri gitu," Jojo menerangkan.
Jojo memberikan saran seperti itu bukan tanpa dasar. Tunggal putra berusia 27 tahun itu mengaku sudah pernah ditempa dengan metode yang sama ketika masih muda.
"Jadi ya mungkin, ya catatan juga untuk tim pelatih, dan kepengurusan juga, ya untuk yang junior-junior mungkin harus bisa lebih cepat dipromosikan lah, karena dulu pun juga kan saya seperti itu gitu," ucapnya.
Editor: Abdul Haris