Casey Stoner Cerita Teror Kejam Fans Rossi: Ada yang Coba Robek Lengan Saya!

SYDNEY, iNews.id - Legenda MotoGP Casey Stoner cerita pernah diteror fans rivalnya Valentino Rossi. Dia mengatakan ada seseorang yang nyaris merobek lengannya.

Rossi dan Stoner memang terkenal sebagai rival abadi saat masih aktif membalap di MotoGP. Banyak drama yang mewarnai era mereka baik di dalam atau luar lintasan. 

Baca Juga

Kisah Bocah Tengil Lamine Yamal yang Bersumpah Tak Akan Sudi Bela Real Madrid Sampai Kiamat Datang

Stoner bahkan menceritakan sempat diteror fans The Doctor yang terkenal fanatik. Dia kemudian mengkritik Rossi karena tidak pernah berusaha menghentikan kelakuan penggemar yang terkadang membahayakan nyawanya.

"Ketika kami keluar dari garasi, ada orang-orang yang mengganggu. Saat berada di atas skuter, ada yang mencoba merobek lengan saya dan membuat saya jatuh," kata Stoner dikutip dari tuttomotoriweb, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga

Hasil Persipura Vs Persik: Ditahan Macan Putih, Mutiara Hitam Gagal Lanjutkan Tren Positif

"Mereka melakukan segalanya untuk menyakiti saya. Valentino tidak pernah benar-benar berusaha menghentikan semua ini," ujarnya.

Baca Juga

Hasil PSIS Vs Barito Putera: Menang Tipis, Laskar Antasari Masih Terjebak di Zona Merah

Tak berhenti sampai di situ. Stoner juga mendapat ancaman dari fans Rossi. 

"Mereka menulis kata-kata kasar di RV saya. Hal semacam itu, ada ancaman," tuturnya.

Baca Juga

Khabib Nurmagomedov Sebut Duel MMA Terbrutal: Bawa-bawa Agama, Oktagon Bak Neraka

Di lintasan banyak kisah perseteruan Rossi dan Stoner yang tak terlupakan pecinta MotoGP. 

Baca Juga

Marc Marquez Salut dengan Fans Indonesia, Begini Pengakuan The Baby Alien

Tentunya episode yang paling diingat adalah saat di Laguna Seca 2008. Rossi melakukan overtaking berbahaya memanfaatkan gravel untuk mendahului Stoner.

Kemudian kisah lain terukir di Jerez pada 2011. Rossi menabrak Stoner saat menyalip di trek basah.

Juara dunia sembilan kali itu pergi untuk meminta maaf di akhir balapan. Tapi Stoner tetap murka dan mengatakan "Ambisi Anda melebihi bakat Anda".

Editor: Reynaldi Hermawan