Coach Eng Hian Ungkap Greysia/Apriyani Hampir Gagal di Olimpiade Tokyo, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id- Indonesia sangat bangga dengan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang diraih ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Ternyata, Greysia/Apriyani hampir gagal di perempatfinal Olimpiade Tokyo.
Saat itu, Greysia/Apriyani berjumpa pasangan asal China, yakni Li Yunhui/Du Yue di perempatfinal ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Dalam permainan yang sangat sengit itu, Greysia/Apriyani keluar menjadi pemenang dengan melalui tiga game, yakni dengan skor 21-15, 20-22, dan 21-17.
Gim ketiga menjadi momen yang sangat krusial dan mendebarkan. Apalagi Greysia sempat terjatuh ketika mereka merebut poin ke-19.
Greysia mengalami kram. Bahkan kram yang dialami Greysia sudah terjadi di pertengahan gim ketiga.
“Pada di gim ketiga itu, saat poin 14-15, Greysia menghampiri saya dan mengatakan sudah naik kakinya, sudah kenceng (mulai kram). Tapi dia bilang jangan bilang ke Apri, saya bilang kamu cari posisi saja,” ungkap Eng Hian, dikutip dari video akun youtube PB Djarum, Rabu (15/9/2021).
Untungnya, Apriyani bisa memback-up area lapangan dengan sangat baik untuk menutupi kondisi Greysia yang mengalami kram itu. Sebab, Eng Hian memang minta Apriyani meng-cover semua area lapangan, terutama di belakang.
Langkah itu diambil karena kram membuat Greysia tak bisa melakukan lompatan. Sebab jika itu terjadi, bisa saja Greysia/Apriyani dikalahkan oleh Li/Du.
“Saya bilang ke April main mix aja. Puncaknya di poin ke-19, itu rally panjang, Greys dapat poin tapi jatuh. Dia tidak bisa bangun karena keram. Tapi ternyata pasangan China jatuh juga, keram juga. Terima kasih Tuhan,” tuturnya.
“Apriyani baru tahu Greysia kram di poin ke-19 kalau ternyata kakinya udah narik. Sebelum itu dia enggak tahu. Saya cuma bilang Apri main mix. Greysia biar fokus depan. Padahal Greysia udah tidak mampu naik,” ucapnya.
Berkat perjuangan Greysia/Apriyani di babak perempatfinal mereka bisa melaju hingga babak final. Greysia/Apriyani pun berhasil memberikan medali emas pertama untuk Indonesia di sektor ganda putri pada ajang Olimpiade.
Editor: Ibnu Hariyanto