Fabio Quartararo Tolak Pakai Motor Nomor 1, Alasannya Bikin Salut
PORTIMAO, iNews.id – Juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo tolak pakai motor nomor 1. Dia lebih memilih setia menggunakan angka 20 di depan Yamaha YZR M1 miliknya.
Fabio Quartararo sempat dikabarkan akan menggunakan nomor motor satu setelah kesuksesannya pada musim ini. Namun pembalap Monster Energy Yamaha tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk melakukan hal tersebut.
Dia sudah menggunakan nomor motor 20 sejak lama. Angka tersebut pun kini sudah menjadi salah satu identitas yang menggambarkan pembalap asal Prancis tersebut.

Quartararo pun menyebut bahwa dirinya sudah menggunakan nomor tersebut sejak memulai kariernya di dunia balap. Tak pernah terbesit di benaknya untuk menunggalkan angka tersebut.
"Kami tidak akan melihat nomor ini karena saya memulai dengan nomor 20. Dan saya merasa bukan nomor satu," ujar Quartararo dilansir dari Crash, Jumat (5/11/2021).
Tentu saja, Quartararo sudah menganggap nomor 20 sebagai angka yang istimewa baginya. Bahkan, pembalap berusia 22 tahun itu bertekad untuk terus menggunakan nomor 20 hingga akhir kariernya di dunia balap.
"Saya akan terus menggunakan nomor 20 sampai akhir karir saya karena nomor itulah yang membuat saya benar-benar ingin memulai ketika saya berusia empat tahun. Ini nomor yang sangat istimewa," imbuhnya.

Meski sudah dipastikan menjadi juara dunia MotoGP tahun ini, Quartararo masih bertekad untuk memberikan Yamaha gelar juara konstruktor musim ini. Dirinya pun akan berusaha untuk merebut gelar tersebut dari Ducati yang saat ini memimpin dengan selisih 12 poin.
“Sejujurnya, saya tidak akan mengatakan itu tekanan karena saya sudah mencapai tujuan saya. Tapi saya akan memberikan yang terbaik dan tentu saja. Saya datang ke sini untuk memperjuangkan kemenangan, untuk podium, tapi itu sesuatu yang tidak bisa saya lakukan,” tuturnya.
"Saya akan memberikan yang terbaik tetapi kita akan melihat hasil akhirnya. Akan menyenangkan untuk mencapai itu dan untuk melihat apakah kami dapat mencapainya," tukasnya.
Editor: Reynaldi Hermawan