Gagal ke Final Piala Sudirman 2019, Tim Indonesia Lakukan Evaluasi
Mantan ratu bulu tangkis nomor satu dunia itu juga menyoroti inkonsistensi penampilan para pemain tunggal pada ajang kali ini.
Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting misalnya. Pemuda kelahiran Cimahi itu sebenarnya mampu tampil bagus saat menghadapi Kento Momota pada semifinal.
Sayangnya, dia banyak membuat kesalahan-kesalahan sendiri, terutama di poin kritis. Alhasil, tim Merah Putih kehilangan poin di nomor tersebut.
“Konsistensinya yang harus ditingkatkan lagi. Secara peringkat kan mereka sudah ada di sana, cuma konsistennya waktu main itu. Bisa main bagus, tahu-tahu enggak bisa stabil, baik Anthony maupun Jonatan (Christie),” kata Susy di situs resmi PBSI.
“Kami berharap supaya mereka lebih matang, konsisten, seperti Momota yang bisa jaga banget, enggak pernah kalah dari yang enggak-enggak. Seorang pemain bisa dilihat matangnya dari situ. Sama seperti (Viktor) Axelsen, Chen Long, mereka kalau pun kalah sama pemain yang selevel, paling enggak, lima besar dunia,” ujar Susy.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu juga menyoroti penampilan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang tidak maksimal. Padahal, menurut Susy, Gregoria punya modal teknik permainan yang baik. Tak pelak, Gregoria kandas dari Akane Yamaguchi dengan dua game langsung, 13-21, 13-21.
“Gregoria itu butuh kerja keras, butuh penangangan lebih. Dia pukulannya bagus, tapi enggak bisa tahan lama sampai akhir, safe-nya juga. Tunggal putri memang ketinggalan banyak dibanding sektor lain,” Susy menjelaskan.