IOC Larang Atlet China Pakai Pin di Olimpiade Tokyo, Kok Bisa?
TOKYO, iNews.id - Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang atlet China untuk mengenakan pin selama beraksi di Olimpiade Tokyo 2020. Lebih spesifiknya yakni Pin Mao Zedong.
Dua pesepeda China Bao Shanju dan Zhong Tianshi kedapatan mengenakan pin Mao Zedong saat berada di podium Olimpiade Tokyo 2020. Hal tersebut mereka lakukan setelah menjuarai balap sepeda trek nomor sprint beregu putri.
Keduanya tampak mengenakan pin kecil berwarna merah dengan profil emas dari mendiang pemimpin China itu saat upacara pengalungan medali, Senin (2/8/2021).
IOC meninjau ulang kejadian itu. Karena aturan yang melarang propaganda politik, agama, atau rasial, tapi mereka mengatakan telah mendapat jaminan dari China bahwa mereka takkan mengulangi hal yang sama.
"Di China, kami telah menerima klarifikasi dan para atlet tersebut telah diperingatkan," kata Christian Klaue, direktur komunikasi korporat dan humas IOC, seperti dikutip dari AFP.
"Kami juga telah menerima jaminan bahwa itu tidak akan terjadi lagi. Dengan ini, IOC mempertimbangkan kasus ini selesai," lanjut Christian Klaue.
Klaue tidak mengklarifikasi apakah IOC menganggap perilaku itu telah melanggar aturan mereka. Untuk Olimpiade Tokyo, IOC telah melonggarkan aturan terkait gestur atau ekspresi bermuatan politik, seperti ketika atlet berlutut untuk melawan rasisme sebelum Olimpiade berlangsung.
Akan tetapi, gestur seperti itu tetap terlarang di podium. IOC pada awalnya mengatakan mereka akan meninjau ulang kasus atlet Amerika Serikat peraih medali perak tolak peluru Raven Saunders.
Dia mengangkat lengannya membentuk huruf X di podium yang disebut sebagai pesan solidaritas terhadap "orang-orang tertindas".
Namun, IOC menangguhkan tinjauannya setelah Saunders mengungkapkan kematian dari ibundanya.
Editor: Reynaldi Hermawan