Kisah Bocah 9 Tahun Jadi Player Escort FIBA World Cup 2023: Deg-degan tapi Seru
Vencel sendiri bisa mendapatkan kesempatan menjadi player escort karena klub basket yang diikutinya, Kelly Basketball Academy (KBA), ditunjuk oleh pihak penyelenggara. Kebetulan, salah satu founder klubnya adalah legenda bola basket Tanah Air yakni Kelly Purwanto, yang kini membela klub Amartha HangTuah.
Pelatih Kelly Basketball Academy, Erza Bomantara, pun tak berpikir dua kali ketika anak buahnya mendapatkan tawaran tersebut. Dia langsung membawa 24 pemain yang terdiri dari kelompok usia 9-10 tahun dan 11-12 tahun untuk menjadi player escort di hari terakhir FIBA World Cup 2023.
“Walaupun ini hari terakhir, ini adalah pengalaman pertama anak-anak KBA dan mereka sangat antusias sekali untuk hal ini,” ujar Erza.
Lebih lanjut, Erza menjelaskan dirinya membantu anak buahnya mempersiapkan diri secara mental untuk siap tampil sebagai player escort di FIBA World Cup 2023. Tujuannya agar mereka lebih rileks dan tenang ketika masuk ke lapangan sembari digandeng oleh para bintang basket dunia.
Setelah itu, pada hari pertandingan, mereka datang jauh lebih awal untuk melakukan latihan atau gladi resik terlebih dahulu. Menurut Erza, para pemain KBA bisa mengikuti instruksi yang diberikan dengan baik sehingga mereka pun dapat melakukan tugas mereka tanpa kendala apa pun.
“Persiapannya lebih ke mental ya kalau dari saya. Jadi mereka rileks,” ucap pelatih bertubuh gempal itu.
“Kemudian ada gladi resik, kami datang tiga jam sebelum gladi resiknya. Lalu, anak-anak dikasih pengarahan. Allhamdulilah bagus, artinya anak-anak bisa cepat mengerti ya, mereka antusiasnya tinggi jadi mereka gampang diatur,” tambahnya.
Erza pun berharap pengalaman yang didapat para pemainnya ketika menjadi player escort bisa meningkatkan motivasi mereka untuk semakin giat berlatih.
“Harapannya jadi lebih semangat latihannya, kemudian merreka punya benchmark yang lebih tinggi daripada hanya sekedar melihat di kompetisi nasional, tetapi juga di internasional. Jadi, pastinya ini motivasi besar untuk mereka semua,” pungkasnya.
Setelah bertugas di atas lapangan, para anak-anak player escort itu sendiri mendapat tempat khusus di tribun untuk menonton pertandingan. Aksi mereka pun kerap menghibur para suporter yang datang ke Indonesia Arena.
Pasalnya, dengan mengenakan seragam yang sama berwarna putih biru, mereka kerap kali menirukan sorakan suporter ketika mendukung negara jagoan mereka, seperti Latvia dan Spanyol.
Mereka hanya mengikuti suporter yang memimpin sorakan-sorakan tersebut sehingga terkadang tim yang mereka dukung dalam satu laga berganti-ganti. Terkadang para penonton lainnya tertawa melihat tingkah mereka.
Editor: Reynaldi Hermawan