Kisah Inspiratif Ibrahim Hamadtou, Atlet Tenis Meja Mesir yang Bermain dengan Mulut di Paralimpiade Tokyo 2020
Kesempatan memukul bola tenis meja pun diberikan oleh Ibrahim pada usia 15 tahun. Hanya saja saat itu dia belum menggunakan mulut seperti sekarang.
Dia sempat menjajal menggunakan lubang lengan, tapi tidak berhasil. Setelah beberapa kali percobaan, Ibrahim memberi upaya terakhir dengan menggigit gagang bet-nya.
Perlahan tapi pasti, Ibrahim belajar menggunakan bet di mulutnya. Dia melatih gerakan melekukan leher, pinggul, serta bahunya demi memukul dengan baik. Ibrahim jelas tidak lupa memanfaatkan kedua kakinya untuk bergerak lincah mengejar balasan bola lawan.
Untuk melakukan servis, dia menjepit bola dengan jari-jari kakinya, menjentikkannya ke udara dan memukulnya dengan tongkat pemukul mulutnya. Dia hanya memakai satu sepatu saat bermain karena dia membutuhkan satu kaki telanjang untuk memegang bola.
Lihat postingan ini di Instagram
Tak ada yang menyangka gaya uniknya ini mengantarkan dia ke Paralimpiade Rio 2016. Sebelumnya, Ibrahim memang sudah berprestasi. Dia melewati berbagai jatuh-bangun kejuaraan lokal, regional, dan internasional selama 28 tahun hingga mencapai ajang terbesar dunia ini.
Di usianya yang 48 tahun, saat ini Ibrahim menjadi salah satu atlet papan atas di Paralimpiade Tokyo 2020. Bahkan Federasi Tenis Meja Internasional memberikan apresiasi tinggi di akun sosial medianya berupa video permainan Ibrahim dengan reli yang kuat.