Laurel Hubbard, Calon Atlet Transgender Pertama di Olimpiade Tokyo
OSAKA, iNews.id - Laurel Hubbard bakal mengukir sejarah sebagai atlet transgender pertama di Olimpiade Tokyo 2020. Dia beraksi di cabang olahraga angkat besi.
Hubbard merupakan atlet berusia 43 tahun asal Selandia Baru. Dia terlahir sebagai laki-laki dan beralih jadi perempuan di usia 30.
Dia memenuhi persyaratan berkompetisi dalam angkat besi putri setelah menunjukkan kadar testosteron di bawah ambang batas yang disyaratkan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Kini misinya adalah mewakili Selandia Baru di kategaori 87 kg.
Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC) percaya Hubbard mampu tampil di Olimpiade Tokyo. Sebab kriteria kualifikasi Federasi Angkat Besi Internasional telah dipermudah karena pandemi Covid-19.
"NZOC dapat mengonfirmasi bahwa sistem kualifikasi federasi internasional (IF) yang direvisi sangat mungkin dipenuhi sejumlah atlet angkat besi Selandia Baru, termasuk atlet transgender Commonwealth Games Laurel Hubbard," kata Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC) dikutip dari Antara, Kamis (6/5/2021).
"Tim Selandia Baru memiliki budaya kepedulian yang kuat, inklusif, dan rasa hormat untuk semua," lanjut pernyataan tersebut.
Sebelumnya Hubbard tercatat dalam sejarah sebagai atlet transgender pertama di Commonwealth Games di Gold Coast pada 2018. Sayangnya kala itu dia harus mundur karena cedera siku.
Hubbard memendam misi untuk membungkam semua kritik yang menghujani para atlet transgender dengan prestasi. Hal itu dia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Radio Selandia Baru pada 2017.
"Saya tidak ingin mengubah dunia. Saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri dan melakukan apa yang akan saya lakukan," tutur Hubbard.
Editor: Reynaldi Hermawan