Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 4 Keputusan Keras IOC untuk Indonesia Buntut Tolak Atlet Israel: Dialog Dihentikan hingga Ancaman Sanksi Global!
Advertisement . Scroll to see content

Mampukah Kontingan Indonesia Berjaya di Olimpiade Tokyo? Pantau Terus Perkembangannya di News RCTI+

Selasa, 20 Juli 2021 - 15:02:00 WIB
Mampukah Kontingan Indonesia Berjaya di Olimpiade Tokyo? Pantau Terus Perkembangannya di News RCTI+
Pantau terus perkembangan Olimpiade Tokyo 2020 hanya di RCTI+. (Foto: MNC Media)
Advertisement . Scroll to see content

Peluang terbesar Indonesia untuk mempertahankan tradisi memperoleh mendali di Olimpiade ada di cabor bulutangkis. Di cabang ini, rakyat Indonesia sangat berharap pasangan ganda putra Kevin/Gideon (The Minions) atau Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies) bisa mempersembahkan emas bagi kontingen Indonesia. Begitu juga di nomer ganda campuran Praveen/Melati dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya hingga bisa menyamai seniornya pasangan ganda campuran Tantowi/Liliana Natsir yang berhasil meraih emas di Olimpiade Rio De Jainero.

Selain bulutangkis, publik di Tanah Air juga berharap cabang angkat besi bisa menambah medali bagi Indonesia. Prestasi tertinggi dari cabor ini di Olimpiade baru medali perak. Di cabang panahan, Indonesia punya sejarah yang apik. Dari cabang inilah di Oimpiade Seoul 1988, untuk pertama kalinya Indonesia berhasil memperoleh medali perak.

Olimpiade Tokyo akan berbeda dengan penyelenggaraan olimpiade sebelumnya. Beberapa cabor memang tidak boleh ditonton secara langsung, alias tidak ada penonton. Di beberapa cabor lainnya boleh ada penonton namun dibatasi maksimal hanya 50% dari kapasitas. Sesaat sebelum bertanding semua atlet dan official juga harus melakukan tes untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka. Terutama, apakah mereka terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Hal ini penting agar ajang Olimpiade tidak menjadikan pusat penularan Covid-19.  

Sebelum Olimpiade resmi dibuka saja sudah banyak atlet-atlet top dari berbagai negara yang diketahui positif Covid-19. Hal itu mengharuskan ia menjalani karantina (isolasi) dan terpaksa mundur. Kondisi seperti ini bukan tidak mungkin terjadi pada atlet yang tengah bertanding membawa kehormatan dan nama besar negaranya dari ajang bergengsi ini. Disebut ajang bergengsi, karena memang atlet yang bertanding di Olimpiade bukan atlet biasa. Selain itu Olimpiade juga hanya dipertandingkan empat tahun sekali.

Untuk bertanding di ajang ini setiap atlet dari masing-masing cabor harus melewati babak kualifikasi terlebih dahulu. Cukup berat dan persaingannya sangat ketat. Kualifikasi ini biasanya berlangsung selama satu tahun sebelum Olimpiade dimulai. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut