Media Spanyol Terkesima Kinerja Pawang di MotoGP Mandalika 2022: Tak Nyangka Hujan Berhenti!
MANDALIKA, iNews.id- Aksi pawang hujan bernama Rara di MotoGP Indonesia 2022 tak berhenti mencuri perhatian. Kini giliran media Spanyol DAZN mengakui Rara dalam menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika.
MotoGP Indonesia 2022 menyimpan banyak momen yang tak bisa dilupakan. Balapan yang digelar di Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022) itu berhasil dimenangkan oleh pembalap KTM Red Bull yaitu Miguel Oliveira.
![]()
Baca JugaBMKG: Pawang Hujan Kearifan Lokal yang Sulit Dijelaskan Secara Ilmiah
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaYuk! Intip Cara Kerja Unik Pawang Hujan Bersama Subhi Rauf Di Morning Update iNews
![]()
Baca JugaVideo Usai Shalat Anak Pawang Hujan Mandalika Diunggah, Banjir Komentar Netizen
![]()
Baca JugaRara Pawang Hujan Mandalika Bongkar Rahasia Ritualnya saat Kendalikan Awan
Oliveira mencatatkan namanya sebagai pemenang pertama di Sirkuit Mandalika. Selain itu, aksi pawang hujan juga jadi warna tersendiri gelaran MotoGP Indonesia 2022.
Sang pawang hujan bernama Rara berhasil memberhentikan hujan deras yang mengguyur Sirkuit Mandalika. Padahal sebelum balapan dimulai Sirkuit Mandalika diguyur hujan deras disertai angin.
Bahkan hujan itu membuat balapan ditunda hampir sejam. Rara lantas memulai aksinya.
Sambil mengenakan helm proyek, Rara membawa cawan emas menyusuri jalan sepanjang pit line. Tak ketinggalan mantra-mantra dan gerakan unik yang dipercaya untuk menangkal hujan.
Uniknya, tak beberapa lama dari aksi Rara itu hujan berangsur berhenti. Tentu itu membuat kaget siapa pun yang menyaksikan MotoGP Indonesia 2022.
Salah satunya yaitu media DAZN. Media asing Spanyol itu bahkan mengakui kehebatan Rara. Pasalnya, mereka benar-benar tak menyangka ritual memberhentikan hujan itu benar-benar berhasil.
“Mengakui. Kamu juga tidak menyangka hujan akan berhenti,” tulis DAZN dalam akun instagramnya, Selasa (22/3/2022).
“Hari di mana ritual anti ️hujan bekerja. Itu adalah salah satu sorotan dari MotoGP 2022!,” katanya.
Editor: Ibnu Hariyanto