Menang Balapan Virtual MotoGP, Alex Marquez: Rasanya Aneh

Senin, 30 Maret 2020 - 18:00:00 WIB

Pembalap Repsol Honda Alex Marquez

CERVERA, iNews.id - Pebalap tim Repsol Honda, Alex Marquez, menjuarai balapan virtual pertama MotoGP 2020, Minggu (29/3/2020). Jadi pemenang, Alex justru merasa aneh, apa alasannya?

Balapan MotoGP di platform digital ini digagas oleh operator MotoGP, Dorna Sport, untuk mengisi kekosongan agenda balapan MotoGP 2020 yang terpaksa ditunda akibat masifnya penyebaran Virus Corona. Balapan virtual diikuti oleh 10 rider MotoGP dan terbagi menjadi beberapa seri balap.

Update Abroad Pemain Timnas Indonesia: Dean James Bobol Gawang Feyenoord Rotterdam, Calvin Verdonk Kartu Merah!

Untuk seri pertama yang berlangsung enam putaran, para pebalap dihadapkan pada virtual layout Sirkuit Mugello, Italia. Sebelum balapan utama digelar, Alex dan sembilan pebalap lainnya harus menjalani sesi kualifikasi untuk menentukan start perlombaan. Pebalap muda Fabio Quartararo berhasil mencatat waktu tercepat dan berhak menempati pole position.

Meski memulai balapan dari posisi pole, Quartararo bernasib sial di awal balapan. Dia terjatuh di tikungan pertama bersama Maverick Vinales. Insiden itu membuka jalan bagi Alex Marquez melesat memimpin race sampai garis finish.

MotoGP Tak Kunjung Dimulai, Valentino Rossi: Keadaan Ini Membosankan

Jadi pemenang, Alex mengaku sempat melakukan sejumlah penyesuaian pada settingan motornya secara virtual. Dia mengaku sempat merasa kikuk membalap bukan di lintasan.

“Hasil yang luar biasa. Sedikit aneh balapan dengan rider lainnya. Saya senang bisa memenangkan balapan pertama, setelah menemukan setelan yang bagus dengan Honda RC213V,” kata Alex di laman resmi Honda.

Meski balapan ini diadakan secara virtual, rider berusia 23 tahun itu mengaku harus tetap menjaga fokus. Apalagi dia bisa menemukan jalur balap yang tepat pada kesempatan itu.

“Saya menemukan beberapa lajur yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan. Meski hanya sepanjang enam putaran, saya harus tetap fokus. Satu kesalahan saja bisa berbahaya,” ujarnya.

Editor: Arif Budiwinarto