MilkLife Archery Challenge 2024 Diharapkan Lahirkan Atlet Panahan Potensial di Kudus dan Sekitarnya

Vera melanjutkan, meski bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga panahan di Kudus, penyelenggara tetap menerapkan sistem dan peraturan pertandingan di MilkLife Archery Challenge secara profesional sesuai aturan yang berlaku.
Sedangkan adanya kategori PVC di turnamen ini agar para peserta KU 10 yang merupakan pemula bisa lebih menyesuaikan, karena busurnya ialah bentuk modifikasi dari standar bow, sehingga lebih ringan digunakan.
“MilkLife Archery Challenge mengacu pada World Archery Constitution and Rules tahun 2024. Sehingga peserta tahu dan terbiasa sejak dini dengan rules of the games yang memang berlaku di olahraga panahan,” ujarnya.
“Setiap siswa hanya boleh mengikuti satu divisi yang diperlombakan agar mereka bisa fokus bertanding. Sementara adanya kategori PVC supaya peserta lebih mudah dalam penggunaan busurnya,” Vera menjelaskan.
Salah satu pelajar bernama Raihan Mehdi WIbowo menyambut baik turnamen ini. Dia sampai datang jauh-jauh dari Grobogan, Jawa Tengah ke Kudus untuk mengikuti ajang ini. Mewakili sekolahnya yakni SDIT Al Firdaus, Raihan turun di nomor Nasional KU 12. Di babak kualifikasi, dia mencatatkan torehan apik dengan menempati posisi 2 besar dengan skor total 662.
“Dari kecil diajak ayah melihat dan main panahan. Habis itu jadi sering berlatih dan ikut kejuaraan. Saya suka panahan karena olahraga ini bisa melatih konsentrasi dan mental. Saya berharap, lomba seperti ini bisa rutin diadakan,” ujar Raihan.
Editor: Abdul Haris