PBSI Sebut 2 Faktor yang Bikin Wakil Indonesia Melempem di Thailand
JAKARTA, iNews.id - Prestasi pebulutangkis Indonesia pada tiga turnamen di Thailand melempem. PBSI mengatakan ada dua faktor yang menjadi penyebab.
Turnamen leg Asia di Thailand yang pertama adalah Yonex Thailand Open, 12-17 Januari. Indonesia mendapat gelar juara di sektor ganda putri lewat aksi Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang mengalahkan duet tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Selanjutnya ada Toyota Thailand Open, 19-24 Januari. Tidak ada wakil Indonesia yang lolos ke final. Langkah Kontingen Merah Putih mentok di semifinal. Greysia/Apriyani kalah dari Lee So hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan). Sedangkan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dikalahkan duo Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin.
Terakhir BWF World Tour Finals 2020. Pencapaian terbaik Indonesia ada pada sektor ganda putra yakni sebagai runner up. Ahsan/Hendra gagal juara setelah kembali dihajar Lee/Wang. Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan ada penuruan khususnya pada daya juang atlet.
"Kalau melihat dari permainan pertama di Yonex Thailand Open, ketika mereka harus masuk karantina dulu, kemudian baru latihan, sebetulnya memang tidak terlalu mengganggu. Tapi seperti tidak bebas dari sisi latihan, dan memang waktu untuk latihannya pun sedikit," kata Rionny dikutip dari laman PBSI.
"Tapi secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani. Dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten, sampai akhirnya juara. Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tapi terlihat masih naik turun. Mau naik dan bangkit itu susah. Untuk Toyota Thailand Open, dengan target dua medali, justru malah kalah di semifinal dua-duanya (ganda putra dan ganda putri)," ujarnya.