PBSI Ultimatum Anthony Ginting dan Gregoria Mariska, Leo/Bagas Kena Semprot
PARIS, iNews.id – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian, memberikan ultimatum kepada Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung agar segera bangkit usai hasil mengecewakan di BWF World Championships 2025. Tak hanya itu, ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana turut menjadi sorotan dan mendapat semprotan keras atas performa yang dianggap tidak sesuai harapan.
Eng Hian menegaskan, Ginting dan Gregoria kini sudah pulih dari masalah cedera maupun penyakit. Artinya, tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk tidak tampil maksimal.
“Ginting dan Gregoria sejauh ini sudah aman dari cedera dan penyakitnya,” ungkapnya dalam keterangan resmi PBSI, Minggu (31/8/2025).
Dia menambahkan, kebangkitan keduanya menjadi hal wajib demi menjaga reputasi Indonesia di sektor tunggal.
“Saya berharap mereka bisa segera comeback dengan kualitas performa mereka,” tegas Eng Hian. Sebagai pemain senior, Ginting dan Gregoria diharapkan memberi contoh dan konsistensi bagi generasi penerus.
Sayangnya, performa mereka di Kejuaraan Dunia jauh dari ekspektasi. Ginting harus angkat koper lebih cepat setelah kalah dramatis di babak pertama melawan wakil Prancis, Toma Junior Popov, dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-25. Hasil itu menjadi tamparan keras bagi tunggal putra Indonesia.
Gregoria juga belum mampu melangkah jauh. Dia dihentikan tunggal putri Korea Selatan, Sim Yu Jin, di babak 16 besar dengan skor 15-21 dan 18-21. Padahal, Gregoria sempat digadang-gadang bisa menembus semifinal berbekal pengalaman tampil di berbagai turnamen besar.
Selain tunggal putra dan putri, ganda putra Leo/Bagas juga menjadi perhatian serius. Pasangan ini gugur di babak 16 besar setelah kalah telak dari Kim Won Ho/Seo Seung Jae asal Korea Selatan dengan skor 21-17, 9-21, dan 4-21. Penampilan inkonsisten membuat mereka jadi bahan evaluasi mendalam.
“Sedangkan untuk Leo/Bagas saya akan mengadakan evaluasi dengan pelatihnya karena performa mereka di Kejuaraan Dunia ini tidak sesuai dengan harapan kami,” ujar Eng Hian.
Pernyataan tegas ini menandakan PBSI tidak akan memberikan toleransi jika performa mereka tidak segera membaik. PBSI menilai sektor ganda putra adalah salah satu andalan Indonesia di level dunia. Jika Leo/Bagas tidak segera memperbaiki konsistensi, posisinya bisa terancam oleh pasangan muda lain yang terus berkembang.
Meski hasil Kejuaraan Dunia mengecewakan, PBSI langsung menatap ke depan. Eng Hian menegaskan seluruh pemain harus segera fokus menghadapi tur Asia, mulai dari Hong Kong Open (9–14 September), China Masters (16–21 September), hingga Korea Open (23–28 September).
Bagi Ginting dan Gregoria, tiga turnamen ini menjadi kesempatan emas untuk membuktikan bahwa mereka masih bisa bersaing di level atas. Sementara bagi Leo/Bagas, performa solid sangat dibutuhkan agar bisa mengembalikan kepercayaan PBSI.
Eng Hian menutup dengan penegasan bahwa evaluasi ini bukan sekadar kritik, tetapi peringatan sekaligus motivasi agar para pemain senior tidak terlena. “Kami ingin mereka benar-benar kembali ke jalur terbaiknya. Saatnya membuktikan di turnamen berikutnya,” pungkasnya.
Editor: Abdul Haris