Pelatih Yakin Ganda Putri Indonesia Siap Guncang Arctic Open 2025 Meski Minim Pasukan

Turnamen Arctic Open tahun ini menghadirkan persaingan ketat karena banyak pasangan unggulan dunia turut ambil bagian. Beberapa nama besar dari Jepang, Korea Selatan, dan China dipastikan ikut serta, menjadikan laga perdana Indonesia bakal langsung berat. Namun, Karel tetap yakin anak asuhnya punya peluang besar.

Baca Juga

Kejutan! Apriyani/Fadia Dicoret, Ini 3 Pasangan Ganda Putri yang Disiapkan untuk SEA Games 2025

“Yang penting mereka harus percaya diri. Melawan pasangan top dunia bukan berarti tidak bisa menang, yang terpenting adalah mental dan fokus pada strategi,” tambahnya.

Pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari mengaku siap memanfaatkan momentum untuk menjaga tren positif yang sudah mereka bangun di turnamen-turnamen sebelumnya. Keduanya menilai Arctic Open adalah ajang penting untuk mengukur kemajuan mereka.

Baca Juga

Ganda Putri Dirombak! Ada 4 Pasangan Baru Termasuk Comeback Apriyani/Fadia

“Kami ingin tampil lebih baik lagi, ada perkembangan yang terus naik. Apa yang sudah menjadi tren positif dipertahankan dan yang masih kurang kami perbaiki,” kata Febriana.

Meilysa pun menegaskan tekadnya untuk tampil tanpa rasa takut menghadapi siapa pun. “Siapapun lawannya akan sama, tidak akan mudah tapi kami harus terus bersiap memberikan yang maksimal,” ucapnya.

Bagi PBSI, keikutsertaan di Arctic Open bukan sekadar mencari gelar, tetapi juga bagian dari strategi untuk memperkuat mental bertanding pemain muda Indonesia di kancah Eropa. Dengan performa yang kian meningkat, sektor ganda putri kini menjadi salah satu harapan besar Indonesia untuk mendulang prestasi di level internasional.

Jika seluruh pemain mampu tampil dengan performa terbaik, bukan mustahil tiga pasangan ganda putri Indonesia bisa melangkah jauh di Finlandia dan membawa pulang hasil membanggakan. Optimisme Karel Mainaky dan semangat para pemain muda Garuda menjadi modal penting untuk membuktikan bahwa Indonesia masih punya taring di pentas dunia.

Editor: Abdul Haris