Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBSI Tarik Gregoria Mariska dari Australia Open 2025, Ini Penyebab Utamanya
Advertisement . Scroll to see content

Pensiun dari PBSI, Richard Mainaky Cari Bibit Atlet Bulu Tangkis di Indonesia Timur

Senin, 06 September 2021 - 17:06:00 WIB
Pensiun dari PBSI, Richard Mainaky Cari Bibit Atlet Bulu Tangkis di Indonesia Timur
Pelatih ganda campuran Richard Mainaky pensiun dari PBSI. Kini dia ingin fokus untuk mencari bibit atlet bulu tangkis di Indonesia Timur. (Foto: PBSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pelatih ganda campuran Richard Mainaky pensiun dari PBSI. Kini dia ingin fokus untuk mencari bibit atlet bulu tangkis di Indonesia Timur.

Richard sudah mengabdi di PBSI sebagai pelatih sektor ganda campuran sejak 1995. Namun kini dia memutuskan untuk mengundurkan diri setelah 25 tahun mengabdi.

Meski demikian pelatih Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti itu tak akan jauh-jauh dari dunia tepok bulu. Pria kelahiran Ternate ini akan terus mencari atlet terbaik di Indonesia khususnya Indonesia Timur.

Kepala pelatih ganda campuran PBSI, Richard Mainaky mengecam keputusan BWF yang membatalkan Singapore Open 2021. (Foto: Instagram)

Sebab hingga kini dia masih berstatus sebagai karyawan PB Djarum dan memiliki jabatan sebagai pelatih. Richard merupakan pria kelahiran Ternate, Maluku Utara.

Tetapi setelah pensiun dari PBSI, dia akan tinggal di kampung halaman istrinya, Tondano yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Manado, Sulawesi Utara. 

“Saya pensiun dari pelatnasl. Tapi saya masih terikat dengan PB Djarum. Saya kan karyawan Djarum. Nanti ada pembicaraan ke depan itu seperti apa tapi saya di Manado nanti masih terikat dengan Djarum,” kata Richard saat dihubungi tim MPI pada Senin (6/9/2021).

“Kontrak saya di PB Djarum itu tak tau sampai kapan. Karena kontrak kita di PB Djarum kan berlanjut terus tuh diperpanjang-perpanjang. Saya (juga) tetap ada kerja sama dan bantu-bantu klub-klub kecil di sana, siapa tau kita bisa dapat bibit-bibit di Indonesia Timur kan jadi ga perlu tuh orang-orang Timur harus punya duit banyak baru bisa ke Jakarta kan,” katanya.

“Itu kendalanya di situ kan. Banyak bibit tapi kendalanya harus biaya besar ke Jakarta. Jadi akhirnya tetap di sana ya abis, pembinaan sana kita gatau seperti apa kan,” tutupnya.

Selain alasan tersebut, pria berusia 56 tahun ini memutuskan pensiun agar dapat lebih dekat dengan keluarga. Rencananya dia juga akan meneruskan bisnis restoran di Manado.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut